WARUDOYONG – Peringatan Hari Buruh atau Mayday di Kota Sukabumi berjalan kondusif. Tak ada aksi demo atau hal-hal lain.
Peringatannya dilaksanakan dengan memberikan santunan kepada anak yatim piatu, penerima manfaat, serta serikat pekerja. Pelaksanaannya bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan di salah satu tempat di Kecamatan Warudoyong, Sabtu (21/5).
“Bertepatan Hari Buruh Internasional saya menitipkan pesan agar bagaimana kita selalu menjalin komunikasi yang baik dan selalu harmonis. Insya Allah, ketika komunikasi berjalan dengan baik, maka semua permasalahan yang ada bisa terjembatani,” kata Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi yang hadir pada peringatan Hari Buruh Internasional tingkat Kota Sukabumi, kepada wartawan, Sabtu.
Baca Juga:Telan Korban Jiwa, Warga Demo Minta Perbaikan JalanBawaslu Gelar Rakor Sengketa Pemilu
Pemkot Sukabumi, sebut Fahmi, terus berupaya menekan angka pengangguran. Di antaranya dengan melakukan percepatan ekonomi serta membangkitkan sektor UMKM. Fahmi menyakini, jika dua sektor itu bisa dimaksimalkan, maka angka pengangguran bisa diatasi serta pergerakan perekonomian akan berjalan normal.
“Kami selalu berupaya agar angka pengangguran bisa terus ditekan. Terlebih banyak yang terdampak selama pandemi covid-19 dua tahun terakhir,” pungkasnya.
Kabid Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Dinas Ketenagakerjaan Kota Sukabumi, Ineu Nuraeni, peringatan Mayday dilaksanakan dengan menggelar pemberian santunan kepada anak yatimpiatu, penerima manfaat, dan serikat pekerja. Kegiatannya bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan.
“Jadi kegiatannya diisi dengan hiburan untuk para buruh yang hadir saat ini. Kami mengusung tema meraih kemenangan dengan mengutamakan silaturahmi menuju industrial peace,” ucapnya.
Ineu berpesan kepada para buruh agar mereka bisa tetap menjalin kerja sama baik dengan perusahaan serta memperkuat komunikasi dengan baik. Terlebih selama pandemi covid-19, tak sedikit perusahaan yang merumahkan para pegawai.
“Kita tahu, kondisi saat pandemi covid-19 memang sulit untuk para pengusaha tetap bertahan. Salah satu solusinya agar bisa bertahan yakni kebijakan mengurangi karyawan,” pungkasnya. (mg2)