Tapi karena air cukup kencang, saya tidak kuat memegang korban terlalu lama. Akhirnya korban terlepas dari pegangan saya,” tuturnya.
Odih pun makin memperkuat pegangan sambil berdoa berulang kali. Ia berdoa agar banjir segera surut sambil membaca syahadat, takbir, dan doa lainnya.
“Saya dihantam arus sungai terus menerus dan beberapa kali berpindah posisi pegagan karena air banyak masuk ke mulut dan telinga. Saya memohon kepada Allah sambil menangis,” ucapnya.
Baca Juga:Bangli ‘Makan’ Jogging Track, Satpol PP Bongkar PaksaTak Kantongi SKKH, Pikap Pengangkut ‘Limosin’ Diputar Balik
Banjir yang menghantamnya dan korban mirip tsunami. Tidak terlihat dan tiba-tiba datang dengan arus sangat kencang. Padahal kondisi cuaca di lokasi kejadian saat itu tidak sedang turun hujan. “Tapi hanya terdengar suara kilat.
Kondisinya saat itu gelap dan tidak terlihat. Ditambah banyak batu besar yang menghalangi penglihatan,” pungkasnya. (mg1)