Yang jadi masalah di Indonesia kata dia adalah tidak ada pengaturan yang tegas yang jelas mau pakai sistem yang mana. Padahal, biaya yang digunakan dalam berkampanye sangat besar. Kalaupun kata Fahri ada partisipasi negara, itu sangat kecil.
“Maka sisanya yang besar itu kita dapatkan dari sumber-sumber yang tidak bisa diumumkan. Karena yang bisa kita umumkan juga adalah yang sedikit hamba Allah hamba Allah ini kan terbatas lagi. Belum lagi tidak ada proteksi kepada penyumbang. Terutama penyumbang korporasi,” ungkapnya.
“Kalau korporasi menyumbang nanti calonnya kalah dimatiin dia. karena dianggap bagian dari musuh penguasa yang berkuasa. nah ini semua memerlukan serangkaian regulasi yang menyebabkan sehatlah nanti pertarungan itu,” tandas politisi PKS ini. (selfi/fajar)