PALABUHANRATU,SUKABUMIEKSPRES – Beredar kabar warga Desa Citepus Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi akan melakukan aksi balas dendam atas tragedi yang menyebabkan tewasnya seorang pelajar SD akibat dibacok pelajar SMP. Kabar itu ramai beredar di grup WhatsApp.
“Kaitan dengan ada ancaman di media sosial yang begitu ramai, kami tegaskan bahwa itu adalah isu hoaks atau bohong. Isu itu yang tidak bisa dipertanggung jawabkan,” ujar Kepala Desa Citepus, Koswara, kepada wartawan, kemarin (7/3).
Koswara menduga, ramainya informasi itu dilakukan oknum-oknum tertentu yang ingin memperkeruh situasi. Koswara mengaku sudah berkoordinasi dengan Kepala Desa Cibodas untuk bersama-sama menjaga situasi dan kondisi yang kondusif.
Baca Juga:Bandung Zoo Hadirkan Sensasi Bukber Bareng Singa di Bulan RamadanPKS Wacanakan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Prabowo Subianto: Dia Patuh dan Taat Keputusan Partai
“Sejauh ini tidak ada ancaman-ancaman dari warga seperti itu. Itu hanya kabar bohong dari orang yang tidak bertanggung jawab,” tegasnya.
Kepala Desa Cibodas Junajah Jajah mengaku sudah mengingatkan warganya agar tak terpancing dengan isu-isu yang tidak jelas kebenarannya. Kondisi itu bisa memperkeruh situasi dan kondisi.
“Kami sudah datang ke pihak keluarga korban. Pihak keluarga sudah mengikhlaskan. Kami sudah sepakat menjaga kondusivitas,” terang Jajah.
Bagi anak-anak yang akan bersekolah, Jajah menegaskan mereka bisa beraktivitas seperti biasa. Kejadian tersebut harus menjadi sebuah pelajaran.
“Bagi orang tua, harus bisa menjaga anak mereka. Jangan sampai lengah, sehingga kejadian seperti ini tidak terulang,” tegasnya.
Jajah menyerahkan sepenuhnya penegakan hukum kepada aparat kepolisian. Karena itu, ia tidak mau ikut mengintervensi.
“Sekarang kan sudah ditangani polisi. Kita serahkan dan percayakan sepenuhnya kepada kepolisian untuk menanganinya,” pungkasnya. (mg3)