CIBEUREUM, SUKABUMIEKSPRES– Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menghadiri panen bawang merah di Kelompok Tani Karang Mekar Kelurahan Limusnunggal, Kecamatan Cibeureum, kemarin (6/3). Panen komoditas bawang merah ini sebagai bagian mendukung ketahanan pangan dan mencegah inflasi.
“Pasca pandemi covid-19, pemerintah daerah bergerak dengan cepat memulihkan ekonomi dan fokus menjaga ketahanan pangan,” ujar Fahmi.
Fahmi menyadari, kurangnya ketersediaan pangan membuat pemerintah harus melakukan impor. Ke depan, Fahmi berharap Kota Sukabumi bisa mandiri secara pangan.
Baca Juga:Kasus Pembacokan Butuh Penanganan KhususMinta Pemilu 2024 Ditunda, Kopel Serukan Aparat Penegak Hukum Periksa Hakim PN Jakarta Pusat
Fahmi mengapresiasi Kementerian Pertanian yang sudah memberikan bantuan benih bawang merah untuk menjaga ketersediaan pangan.
“Mari bersemangat menanam bawang merah dan ajak generasi muda agar mau ikut dalam gerakan pertanian,” ujarnya.
Di sisi lain Fahmi pun menegaskan Pemkot Sukabumi tidak ingin terjadi alih fungsi lahan pertanian. Terutama untuk kepentingan bisnis.
“Ketahanan pangan jauh lebih utama dan lipatkan kuantitas dan kualitasnya,” tuturnya.
Kepala DKP3 Kota Sukabumi Adrian Hariadi menambahkan, program tanam dan panen bawang merah ini yang pertama. Di Kota Sukabumi tanam dan panen perdana bawang merah dilaksanakan di Kecamatan Cibeureum.
“Dari Kementerian Pertanian kami mendapatkan bantuan sebanyak 10 ton benih bawang merah yang ditanam di lahan seluas 10 hektare untuk delapan kelompok tani,” ungkapnya.
Menurut Adrian, momen tersebut harus bisa meningkatkan kesejahteraan petani dengan memanfaatkan lahan yang tidak termanfaatkan. Targetnya, ke depan lahan yang ditanam bawang merah bisa meningkatkan taraf kesejahteraan.
Baca Juga:Anies Sah Jadi Capres Secara AdministratifGenting, Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Hambalang
“Tapi harus dibimbing para penyuluh pertanian sehingga ke depan para petani di Kota Sukabumi bisa mandiri menanam bawang merah,” pungkasnya. (rls)