Survei Sebut Ganjar Jadi Bacapres Paling Mampu Atasi Masalah Perekonomian

Survei Sebut Ganjar Jadi Bacapres Paling Mampu Atasi Masalah Perekonomian
0 Komentar

JAKARTA,SUKABUMIEKSPRES — Survei Sebut, Memasuki tahun politik di tengah ketidak pastian ekonomi, menjadi tantangan tersendiri bagi politisi. Mereka dituntut membawa gagasan untuk menyelesaikan persoalan yang ada.

Di antara banyaknya nama dalam bursa Calon Presiden (Capres), Ganjar Pranowo dinobatkan jadi sosok paling mampu atasi permasalahan ekonomi di Indonesia. Hal itu berdasar pada survei Kurious-Katadata Insight Center (KIC).

Survei yang digelar pada periode 3-12 Februari 2023 itu, menempatkan Ganjar di atas dari figur lainnya, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

Baca Juga:Tegas Dukung Sistem Proporsional Tertutup, Hasto PDIP Sindir Anggota DPR yang Cuma Fokus Pencitraan  Sistem Pemilu 2024 Masih Abu-abu, Begini Jawaban Cerdas Prabowo

Gubernur Jawa Tengah tersebut meraih suara mayoritas, 41,2 persen. Disusul eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan 24,3 persen, dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto di angka 23,2 persen.

Survei menggunakan metode computer-assisted web interviewing (CAWI) itu menyebut, juga dianggap paling unggul dalam mengatasi pengangguran dengan raihan suara 40,7 persen, diikuti Anies 24,2 persen, dan Prabowo 21,1 persen.

Ganjar juga disebut paling mampu mengatadi permasalahan kesiapan industri digital 40,4 persen, inflasi 37,1 persen, dan stabilitas harga BBM 36,8 persen. Diketahui, survei itu dilakukn terhadap 612 orang, yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, dengan proporsi responden laki-laki dan perempuan masing-masing 50. Dengan toleransi kesalahan sekitar 3,96 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Sebagian besar responden berusia antara 35-44 tahun (31,5 persen), diikuti kelompok 25-34 tahun (29,9 persen) dan kelompok 45-54 tahun (23 persen). Para reseponden mayoritas berada di Pulau Jawa selain Jakarta (59 persen), kemudian di Jakarta (18,5 persen), dan Sumatera (11,3 persen). Sementara responden dari Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua proporsinya lebih kecil (antara 0,3 persen-3,9 persen).

0 Komentar