Ia pun nambahkan jika mereka (peserta dan panitia event) hanya mementingkan bisnis. Mereka tidak memikirkan bagaimana dengan alam yang berada di kawasan tersebut.
“Paham kalian? Kalau merasa keberatan datang kesini langsung, ke Ranca Upas”
Petani tersebut sangat jengkel dan marah melihat keadaan kawasan itu sudah hancur. Padahal itu merupakan salah satu sumber pencaharian petani-petana disana. Dengan menjual kembali bunga Edelweis yang sudah mereka tanam dan dijaga.
Baca Juga:Kenapa Hari Perempuan Internasional Diperingati? Ini AlasannyaSindrom Lewis Capaldi Kambuh Saat Konser, Malah Dibuat Kagum Oleh Fansnya
Padahal kawasan tersebut terdapat plang yang bertulisan “Dilarang Memetik dan Mengambil Bunga Rawa” yang seharusnya mereka paham. Memetik saja tidak boleh apalagi sampai merusaknya.
Petani itu pun menjelaskan walaupun Bunga Rawa di Ranca Upas tersebut awal mulanya dari alam. Tetapi dirinya mengatakan bahwa tanaman-tanaman yang berada disana adalah hasil budi daya dan di perbanyak.
Belum ada kejelasan atau pertanggung jawaban dari pihak panitia maupun peserta event trail motor di Ranca Upas tersebut. Warga berharap ada bertanggungjawaban dari meeka yang sudah merusak.