Cho Sung Hyun mengungkapkan bahwa ia merasa miris dengan orang-orang di sekitarnya yang banyak menjadi korban sekte sesat Korea Selatan. Kondisi memilukan tersebut harus ia saksikan langsung sejak dirinya masih muda.
Meskipun dia tidak takut, akan tetapi istrinya dikabarkan akan membawa anak mereka jika sang sutradara tetap bersikukuh membuat dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayal season 2.
Pasalnya, istri Cho Sung Hyun disebut-sebut khawatir apabila keluarganya menjadi incarn sekte sesat untuk melancarkan ancamannya karena tidak setuju dengan penayangan dokumenter tersebut.
Baca Juga:Tak Peduli Rating Anjlok, Sutradara Dokumenter In the Name of God: A Holy Betrayal Minta Adegan Sensitif Tetap DitayangkanSelain JMS, Sekte Sesat Dami Mission Jadi Sorotan Seiring Tayangnya Dokumenter In the Name of God: A Holy Betrayal
Sebagai informasi, serial dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayal menceritakan tentang empat tokoh Korea Selatan pendiri sekte sesat.
Di anataranya yakni Jeong Myeong Seok dari Christian Gospel Mission atau yang lebih dikenal sebagai Jesus Morning Star (JMS), Park Soon Ja dari Gereja Odaeyang, dan Kim Ki Soon dari Baby Garden.
Serta Lee Jae Rock dari Manmin Central Church. Keempatnya bahkan ada yang mengaku Nabi dan Tuhan hingga memiliki ratusan jemaah.
Berdasarkan pengakuan sang sutradara, cerita dalam dokumenter yang sudah tayang di Netflix tersebut hanya 10 persen dari kenyataannya yang dinilai jauh lebih mengerikan.
Sutradara Cho Sung Hyun juga mengatakan bahwa ternyata masih banyak fakta kelam sekte sesat Korea Selatan yang perlu diungkap di dokumenter Netflix In The Name of God: A Holy Betrayal.
Sehingga, pihak Netflix memastikan akan lebih menjaga keamanan sutradara Cho Sung Hyun dari potensi ancaman sekte sesat di Korea Selatan buntut dari dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayal.(*)