CICURUG,SUKABUMI EKSPRES – Keluarga Bongkar, Seorang perempuan inisial E (41), ditemukan meninggal dunia dengan kondisi terduduk di sebuah kursi kayu panjang pada Jumat (10/3) lalu di Kampung Babakansari, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Pihak keluarga menilai ada kejanggalan dibalik kematian E.
Keluarga kemudian meminta bantuan kepolisian untuk menyelidiki kecurigaan mereka, autopsi akan dilakukan meskipun E sudah dikuburkan atau di ekshumasi. Kabar itu sendiri dibenarkan pihak kepolisian.
“Betul, besok (hari ini) rencana mau autopsi,” singkat Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede melalui aplikasi perpesanan kepada Sukabumi Ekspres, Selasa (14/3) malam.
Baca Juga:Lakalantas, Honda City VS Angkot Tabrakan di ParungkudaBulan suci Ramadan, Sukabumi Harus Bebas dari Knalpot Brong
Sebelumnya diinformasikan oleh pihak keluarga, mereka berharap misteri kematian E segera terungkap. Lalu bagaimana peristiwa itu bisa terjadi?
Warga Kampung Babakansari, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi Jumat (10/3) pagi riuh. Sesosok jasad perempuan ditemukan dalam keadaan terduduk di atas kursi kayu panjang tidak jauh dari sebuah gang padat penduduk.
Tidak butuh waktu lama, perempuan itu dikenali sebagai E (42). Kecurigaan akan penyebab kematian korban merebak, namun pihak keluarga saat itu masih menutup rapat-rapat karena panik dan sibuk melakukan prosesi pemakaman jenazah korban.
“Waktu itu pagi sekitar jam 05.30 WIB, ada ramai-ramai di depan gang katanya ada orang meninggal dunia dengan posisi duduk. Awalnya saya dengan istri tidak merespons, sampai akhirnya istri datang ke lokasi sampai sana masih belum sadar kalau itu mamahnya. Pas ke sana ada yang kenal dengan jasad itu, katanya itu mamah istri saya. Saat itu juga istri saya shock dan pingsan,” kata Dika (27) menantu E kepada Sukabumi Ekspres, Rabu (15/3).
Dika menyebut jasad mertuanya itu ditemukan sejauh 300 meter dari tempat tinggalnya, berada di gang jalan masuk menuju tempatnya tinggal bersama istrinya. Diketahui E dahulu sempat tinggal di Kampung Babakansari, bersama suaminya. Namun selepas suaminya meninggal ia tinggal di Cijengkol, Kecamatan Caringin sementara anaknya tetap tinggal di Babakansari.