Bagaimana Cara Puasa Qadha?

Niat Shalat Tarawih Sendiri dan Berjamaah
Illustrasi Ramadhan/sumber: pixabay
0 Komentar

Dalam melakukan puasa Qadha tentu ada tata caranya.

Berdasarkan sabda Rasul SAW, puasa qadha pengganti puasa Ramadan tidak harus ditunaikan berurutan sekaligus seperti saat meninggalkannya dan boleh terpisah hari.

قَضَاءُ رَمَضَانَ إنْ شَاءَ فَرَّقَ وَإنْ شَاءَ تَابَعَ

“Qadha puasa Ramadan itu, jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya terpisah. Dan jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya berurutan.” (HR.Daruquthni, dari Ibnu Umar).

Walaupun puasa Qadha boleh dilaksanakan terpisah hari, tetapi sebaiknya puasa qadha jangan dilaksanakan pada hari-hari besar Islam karena hukumnya dilarang.

Berikut tata caranya:

Baca Juga:Son of Dad YouTuber Asal Kota Bandung Kini Buka Bisnis KulinerPolisi Tragedi Kanjuruhan Divonis Bebas, Hakim: Gas Air Mata Kanjuruhan Tertiup Angin

– Menyiapkan hari untuk puasa di luar hari besar agama Islam.
– Pastikan kondisi tubuh sehat.
– Membaca niat puasa qadha Ramadan di malam hari.
– Melaksanakan sahur.
– Menunaikan salat wajib lima waktu.
– Menjalani puasa seperti pada umumnya dan menghindari segala hal yang berisiko membatalkan puasa.
– Menuntaskan puasa hingga waktu magrib.
– Itulah bacaan niat dan tata cara puasa qadha pengganti puasa Ramadan yang bisa Anda lakukan sesegera mungkin

Saat kita melaksanakan puasa Qadha ada kalanya kita lupa dengan hitungan utangnya. Hitungan utang puasa luput dari ingatan atau pun tidak sempat tercatat. Khususnya, bagi sejumlah muslim yang memiliki utang puasa Ramadan hingga bertahun-tahun lamanya.

Dalam permasalah itu, dalam buku Pintar Puasa Wajib dan Sunnah yang ditulis oleh Nur Solikhin menjelaskan penentuan jumlah hari puasa Ramadan yang diganti dapat dilakuakan melalui perkiraan. Keputusan yang diambil dari perkiraan tersebut adalah jumlah perkiraan utang puasa yang paling maksimum.

“Misalnya, sudah terlalu lama maka lebih baik menentukan puasa qadha harus dibayar yang lebih maksimum. Misalnya, seingatnya ia mempunyai utang puasa 5 hari atau 6 hari maka yang harus dipilih adalah yang lebih banyak, yaitu 6 hari,” tulis buku tersebut.

Islam adalah agama yang selalu memberikan kemudahan, tak terkecuali dalam mengganti puasa Ramadhan akibat uzur atau batal tertentu. Maka, pilihan dalam membayar utang puasa dapat dikembalikan sesuai dengan kesanggupan dan keyakinan tiap muslim masing-masing.

0 Komentar