Warga Desa Gede Pangrango Geram

Warga Desa Gede Pangrango Geram
0 Komentar

SUKABUMI,SUKABUMIEKSPRES– Warga Desa Gede Pangrango Kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi berang, Mereka pun nekat mendatangi kantor Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGPP) Resor Situ Gunung Senin (27/3) malam mempertanyakan maraknya aksi pembalakan di lokasi wisata suspension bridge atau jembatan gantung Situgunung.

Kepala Desa Gede Pangrango, Asep Badrutamam, mengatakan selama ini warga menahan diri tak sampai datang ke kantor TNGGGP Resor Situgunung.

Namun, karena pembalakan makin masif yang dilakukan pengelola wisata suspension bridge, warga pun akhirnya mempertanyakan kebijakan izin pembalakan.

Baca Juga:DP2KBP3A Kota Sukabumi Mencatat Selama Dua Bulan Terdapat 15 Kasus Kekerasan Anak dan PerempuanDuduk Bersama Cari Solusi

“Sangat disayangkan, yang mestinya kita menjaga alam, tapi ini malah alam yang dirusak, Alam juga bukan milik kita, tetapi alam adalah pemilik anak cucu kita ke depan,” tegas Asep kepada wartawan di sela aksi di kantor TNGGP Resor Situgunung, Senin malam.

Asep menuturkan aksi pembalakan sudah mulai dirasakan dampaknya. Salah satunya mulai terjadi penyusutan debit air.

“Apalagi yang ditebang itu pohon berusia ratusan tahun seperti rasamala dan puspa. Sekarang debit air mulai berkurang, keruh. Padahal dulu tak seperti ini,” terangnya.

Meskipun pihak TNGPP mengaku hanya lima pohon yang ditebang, sebut Asep, namun fakta di lapangan terdapat sedikitnya 25 pohon yang sudah ditebangi pengelola wisata. Penebangan dilakukan saat malam sehingga cukup sulit diawasi masyarakat.

“Itu jelas sangat ilegal. Kenapa tidak siang hari saja ditebangnya. Kalau alasan dari pengelola takut kena pengunjung. Tapi kemarin (Senin) pengunjung sepi. Bahkan tadi informasinya chainsaw (gergaji) diredam pakai air untuk peredam suara,” ungkapnya.

Menurut pihak pengelola, kata Asep, penebangan yang dilakukan itu sudah mempunyai izin dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup karena sebelumnya sudah direncanakan untuk melakukan pembangunan.

“Alhamdulillah, pihak resor dan pengelola sepakat, mereka akan menghentikan penebangan apapun alasannya. Ketika ada lagi (penebangan), masyarakat akan tetap melaporkan itu sebagai tindak pidana,” tandasnya.

Baca Juga:Anggota TNI dan Polri Ditembak Saat Amankan Salat Tarawih di PapuaUntuk Cawapres, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Ada di Posisi Teratas

Kepala Resor TNGGP Situgunung, Asep Suganda, menyambut positif kedatangan warga yang mengaspirasikan keluhan sebagai kontrol sosial. Asep menyebut, pengelolaan wisata di kawasan Situgunung berkonsep ekowisata, Artinya, tidak terlalu banyak pepohonan yang ditebang untuk pengembangan wisata.

0 Komentar