MAKASSAR,SUKABUMIEKSPRES— Golkar dan, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bakal sulit bergabung dengan koalisi besar. Itu jika PDIP ngotot harus kadernya yang calon presiden (capres).
Partai Golkar telah menegaskan menolak PDIP untuk bergabung jika PDIP ngotot akan hal itu. Bahkan, PDIP disebut akan menyulitkan terbentuknya koalisi besar karena akan terhalang soal penentuan capres.
Penolakan itu disampaikan Wakil Ketua Partai Golkar, Nurdin Halid.
“PDIP kan sudah sepakat secara internal mencalonkan kadernya. Golkar juga begitu telah memutuskan bahwa Airlangga,” ujarnya.
Baca Juga:Maling Specialis Bobol Rumah Warga di Teugalbuled Diringkus PolisiHadiri Pelantikan KNPI, Bupati : Pemuda Harus Kuasai Teknologi
Jika PDIP tidak gabung koalisi besar, menurutnya, itu lebih bagus karena akan banyak pasangan capres. Sehingga itu bagus buat demokrasi.
“Akan muncul tiga alternatif calon dan itu mencerahkan demokrasi karena makin banyak pilihan masyarakat,” katanya.
Diketahui isu akan terbentuk koalisi besar itu usai lima ketua partai yang terdiri dari dua poros kolaisi PKB-Gerindra dan Koalisi Indonesia Bersatu yang berisi PPP, Golkar, PAN bertemu.
Termasuk dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pertemuan yang diinisiasi Ketua PAN, Zulkifli Hasan itu tak dihadiri PDIP. Termasuk Nasdem, Demokrat, dan PKS yang sudah punya capres sendiri.
Pengamat politik Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Attock Suharto menilai pembentukan koalisi besar ini akan membuat terjadi tiga poros calon presiden. Itu jika PDIP tidak bergabung dengan koalisi PKB-Gerindra dan KIB.
Tiga poros ini kata dia, memang sudah disampaikan sejumlah parpol yang menginginkannya.
“Langkah itu yang sedang dimainkan beberapa parpol,” pungkasnya.
Khususnya Gerindra yang sudah jelas mengusung Prabowo Subianto dan Golkar Airlangga Hartarto.”Itu yang bikin sulit,” jelasnya.
Baca Juga:Marwan Ajak Masyarakat Bangga Produk Lokal Disdagin Gelar Bazar Ramadan 1444 HijrahPKK dan DWP Bagi-bagi Pakaian
Sekretaris DPD PDIP Sulsel, Rudy Peter Goni (RPG) menegaskan bahwa terkait capres itu akan diumumkan oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Capres itu pun diakui sudah ada dan sisa diumumkan.