Sukabumi Ekspres – Pada penghujung bulan ramadhan, umat muslim Indonesia Khususnya bagi para warga nahdliyin perlu mengetahui jadwal lebaran Idul Fitri 2023 NU.
Hari raya atau lebaran Idul Fitri 2023 NU, diketahui mengalami perbedaan penentuan jadwal dengan pihak pemerintah juga Muhammadiyah.
Namun hal tersebut disinggung tidak akan berdampak menjadi suatu masalah, KH Sirril Wafa selaku Ketua Lembaga Falakiyyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menuturkan bahwa pebedaan tersebut harus disikapi dengan saling memahami satu sama lain.
Baca Juga:Game Penghasil Uang OVO Terbaik: Jalankan Misi dan Rayakan Panen Saldo Anda!Spesifikasi Lengkap Suzuki Ignis 2023, Tawarkan Inovasi Teknologi Baru!
“Karena perbedaan Indonesia seperti ini sudah berkali berulang dan menjadi tidak asing lagi bagi umat Islam, maka saatnya masing-masing anggota kelompok yang berbeda memahami akar perbedaannya, dan tidak ambil sikap apriori.”
“Sebab dengan mengetahui duduk persoalannya, diharapkan satu sama lain bisa saling memahami,” ujar Sirril.
Kabarnya pihak NU telah menetapkan 1 Syawal berdasarkan kriteria imkan rukyat atau yang dikenal dengan istilah visibilitas hilal MABIMS.
Dilansir dari situs NU Online, pada tanggal 29 Ramadhan 1444 H diketahui bahwa ketinggian hilal sudah berada di atas ufuk ketika matahari terbenam.
Namun hal tersebut masih belum cukup menunjukan visibilitas akan munculnya hilal. Pihak NU menuturkan kemungkinan hilal dapat terlihat di 3 derajat dengan elongansi 6,4 derajat.
Sebelumnya Kementerian Agama (Kemenag) sempat mengumumkan bahwa akan muncul perbedaan penetapan awal bulan Syawal 1444 H di Indonesia.
Pihaknya menganjurkan agar masyarkat umat muslim dapat saling menghargai perbedaan penetapan jadwal tersebut antara satu kelompok dengan kelompok lainnya.
Baca Juga:Gerhana Matahari Hibrida Akan Muncul, Fenomena Alam Langka di Lebaran Idul Fitri 2023Mudik Pakai Kapal Perang Gratis, TNI AL: Kuota Maksimal 750 Orang
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib menuturkan bahwa segala perbedaan yang terjadi hendaknya umat muslim di Indonesia bisa saling memahami.
Sikap untuk bisa saling memahami perbedaan, ia sebut telah di atur di dalam persoalan firu’iyah yang merupakan rahmah atau bentuk kasih sayang.
Sedangkan Muhammadiyah menggunakan metode hisab dalam menentukan jadwal awal bulan Hijriyah dan penentuan 1 Syawal sebagai Hari Raya Idul Fitri.
Namun, jadwal pasti Idul Fitri 2023 menurut Muhammadiyah belum dapat ditentukan karena memerlukan perhitungan matematis yang rumit dan belum ada informasi pasti mengenai kondisi hilal (bulan sabit) pada waktu itu.