Sukabumi Ekspres – Ganda campuran asal Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, melangkah ke babak 16 besar ajang Badminton Asia Championship (BAC) 2023. Lolos dengan mengalahkan wakil Jepang, Kyohei Yamashita/Naru Shinoya di babak 32 besar, Praveen/Melati pun mengungkapkan kunci kemenangan mereka tersebut.
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti bersua Kyohei/Naru pada babak 32 besar BAC 2023, di Sheikh Rashid Bin Hamdan, Indoor Hall, Selasa (25/4) malam WIB. Wakil Indonesia sukses membungkam ganda asal Negeri Matahari Terbit dalam kemenangan dua set langsung: 21-17, 21-16.
Set pertama pertandingan tersebut didominasi oleh Praveen/Melati sejak awal permainan. Mereka menutup interval pertama dengan keunggulan 11-9 setelah sempat memimpin jauh 7-3.
Baca Juga:4 Resep Nasi Goreng yang Simpel untuk Sarapan dan BekalHP Murah April 2023 Powerfull buat Bermain Mobile Legends, Ini Daftarnya!
Pasca interval, ganda PB Djarum itu juga sempat menjauh sampai skor 16-13 tetapi faktor kelengahan membuat Kyohei Yamashita/Naru Shinoya mampu mengejar menjadi 16-16. PraMel kemudian memenangkan empat poin berturut-turut sehingga unggul 20-16 dan akhirnya mengunci kemenangan set pembuka 21-17.
Baca juga: Menang Derbi Indonesia All England 2023 Sudah, Praveen/Melati Tatap Musuh Lama
Sementara itu intensitas duel set kedua berlangsung sengit. Praveen/Melati memimpin 11-8 saat interval dan setelahnya mampu menguasai jalannya pertandingan. Sampai akhirnya mereka memenangkan duel ini via skor 21-16 untuk menutup dua set laga selama 35 menit.
Menurut Praveen Jordan/Melati Daeva, kemenangannya di 32 besar BAC 2023 berkat penerapan strategi menyerang sejak awal. Selain itu, keduanya pun sudah mengetahui permainan Kyohei/Naru yang mereka kalahkan sebelumnya dengan kedudukan 21-17 dan 22-20.
“Pasangan Jepang kan memang mainnya ulet jadi kami tadi sebelum tanding sudah diskusi agar tidak kalah start dari mereka,” ungkap Praveen Jordan dikutip dari situs resmi PBSI, pada Rabu (26/4).
“Saya bilang sama Jordan untuk langsung in mainnya, jangan biarkan lawan berkembang dengan terus menekan. Kami tahun lalu di turnamen yang sama juga bertemu mereka jadi kurang lebih sudah tahu permainannya,” timpal Melati Daeva Oktavianti.