Walkot: Hardiknas Momen Bangkitkan Patriotisme Dunia Pendidikan

Walkot: Hardiknas Momen Bangkitkan Patriotisme Dunia Pendidikan
0 Komentar

JL PERINTIS KEMERDEKAAN,SUKABUMIEKSPRES– Upacara Hardiknas, Hari Pendidikan Nasional sekaligus Hari OtonOmi Daerah tingkat Kota Sukabumi digelar di Lapang Merdeka, Selasa (2/5). Momen yang berlangsung khidmat dan semarak ini diwarnai dengan dimulainya gerakan sejuta literasi kosa kota positif di Kota Sukabumi.

Bertindak sebagai Inspektur Upacara Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. Pada kesempatan itu hadir juga Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami dan unsur Forkopimda Kota Sukabumi serta insan pendidikan di Kota Sukabumi.

“Tanggal 2 Mei ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional sesuai Kepres Nomor 319 tahun 1959,” ujar Fahmi pada sambutannya.

Baca Juga:Selamat Tinggal Palabuhanratu!Kejagung Jebloskan Dirut Waskita Karya Destiawan Soewardjono ke Tahanan

Penetapan Hardiknas merupakan wujud nyata kepedulian pemerintah terhadap pentingnya pendidikan di negeri ini.

Penetapan Hardiknas dilatarbelakangi sosok Ki Hajar Dewantara yang lahir 2 Mei 1889.
Peringatan ini tidak semata semata untuk mengenang hari kelahiran Ki Hajar Dewantara sebagai bapak perintis pendidikan nasional.

Lebih dari itu merupakan momentum menumbuhkan kembali patriotisme dan nasionalisme bagi seluruh insan pendidikan. Sebab, pendidikan adalah kunci utama mencapai kemajuan dan keberhasilan di masa depan. Namun, sebut Fahmi, masih banyak tantangan dalam memajukan pendidikan di Kota Sukabumi.

“Kami harus memastikan semua anak usia sekolah memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan layak dan berkualitas,” cetus Fahmi.

Selain itu, kata Fahmi, pemerintah terus memastikan para guru dan tenaga pendidikan bekerja sepenuh hati dalam memberikan pendidikan berkualitas da bermanfaat bagi setiap siswa. Terutama dalam menghadapi kenakalan pelajar harus dapat perhatian khusus karena dirasakan cukup memprihatinkan.

Hardiknas merupakan waktu yang baik memulai gerakan sejuta literasi kosa kata positif. Di mana gerakan ini jadi upaya menurunkan tingkat kenakalan di kalangan pelajar.

Terlepas dari tantangan dan hambatan yang ada, lanjut Fahmi, kondisi pendidikan di Kota Sukabumi sudah sangat baik. Hal itu tercermin dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 75,40 atau berada di atas rata rata capaian provinsi dan nasional. Indeks pendidikan ada dua komponen yakni rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah.

0 Komentar