SUKABUMIEKSPRES – Potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kota Sukabumi relatif cukup kecil saat kemarau.
Namun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mewaspadai potensi dampak lain akibat kemarau panjang.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat Taupik mengatakan, belum lama ini digelar rapat koordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Barat membahas kesiapsiagaan menghadapi potensi kemarau panjang.
Hasilnya, potensi karhutla di Kota Sukabumi relatif cukup aman.
Baca Juga:Elektabilitas Ganjar Pranowo Tak terbendung, PDIP Beri Respons Begini…Sandiaga Uno Masuk Radar Cawapres Ganjar Pranowo
“Alhamdulillah, kalau di Kota Sukabumi tidak ada masalah dengan potensi kebakaran hutan dan lahan berdasarkan
Hasil rakor dengan BPBD provinsi,” kata Novian, kemarin (12/6).
Namun, kata Novian, BPBD mengingatkan masyarakat mewaspadai potensi lain dampak kemarau panjang. Terutama kekeringan dan krisis air bersih.
“Pengalaman sebelumnya, setiap kemarau panjang yang sering terjadi akibat dampak kemarau panjang itu yakni kekeringan lahan pertanian dan kekurangan air bersih,” terangnya.
Dari 33 kelurahan yang tersebar di 7 kecamatan, beberapa titik diwaspadai BPBD rawan berpotensi terjadi kekeringan dan krisis air bersih.
Salah satu wilayah yang jadi langganan yaitu Kelurahan Sindangpalay di Kecamatan Cibeureum.
“Berkaitan dengan potensi dampak kemarau panjang ini, kami sudah berkoodinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan, Bidang SDA (sumber daya air) Dinas PUTR, Dinas PSDA Provinsi Jabar, serta Perumdam Tirta Bumi Wibawa Kota Sukabumi,” ucapnya.
Upaya lain mewaspadai dampak kemarau, kata Novian, dilakukan koordinasi juga dengan Bidang Pemadam Kebakaran Dinas Satpol PP dan Damkar Kota Sukabumi.
Termasuk koordinasi dengan aparatur wilayah di tingkat kecamatan dan kelurahan.
Baca Juga:Pendukung Anies dan Prabowo Disarankan BersatuPrabowo Subianto Dideadline Umumkan Cawapres Akhir Juni Ini
“Koordinasi ini untuk menyosialisasikan kepada warga untuk selalu waspada terhadap potensi kebakaran permukiman,” pungkasnya. (ist)