SUKABUMIEKSPRES– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Jawa Barat, meminta warga agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, dan angin kencang.
“Dalam sepekan ini hujan deras kerap mengguyur wilayah Kota Sukabumi, baik pada waktu pagi, siang maupun malam. Hujan deras ini pun juga memicu terjadinya bencana, sehingga warga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan,” kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami di Sukabumi, Sabtu.
Menurut Zulkarnain, dalam beberapa hari belakangan belasan titik di Kota Sukabumi dilanda bencana. Pada Rabu (14/6), BPBD mencatat ada 11 titik kejadian bencana berupa banjir, pohon tumbang, dan angin kencang.
Baca Juga:Bencana Picu Kerugian Rp2,8 MiliarTerima 28 Aduan Masyarakat Selama Mei
Bahkan, pada Jumat (16/6) hujan deras yang turun sejak pagi hingga menjelang Maghrib menyebabkan terjadinya bencana di delapan titik yakni bencana longsor menyebabkan tembok penahan tanah (TPT) di SDN Genteng, Kelurahan/Kecamatan Baros roboh.
Kemudian banjir menggenangi Jalan Garuda, Kelurahan Sindangpalay, Kecamatan Lembursitu, longsor terjadi di RT 05, RW 03, Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole, dan cuaca ekstrem berdampak kepada ambruknya jalan setapak di RT 02, RW 06, Kelurahan Sudajayahilir.
Selain itu, longsor di Jalan Ciandam, RT 01, RW 07, Kelurahan Cibeureumhilir, Kecamatan Cibeureum, banjir menggenangi permukiman warga RW 03 dan RW 04, Kelurahan Cibeureumhilir, Kecamatan Cibeureum. rumah roboh di RT 05, RW 04, Kelurahan Cibeureumhilir, Kecamatan Cibeureum yang disebabkan cuaca ekstrem.
“Hujan deras dengan intensitas waktu yang panjang juga mengakibatkan jalan di RT 02, RW 05, Kelurahan Cibeureumhilir, Kecamatan Cibeureum ambles. Meskipun demikian, kejadian bencana ini tidak menyebabkan jatuhnya korban jiwa maupun luka.
Ia menambahkan, kondisi cuaca di Kota Sukabumi saat ini cepat berubah yang awalnya cerah tiba-tiba langsung mendung dan turun hujan deras. Oleh karena itu, warga khususnya yang tinggal di daerah dengan tingkat kerawanan tinggi untuk selalu waspada karena bencana datangnya tidak bisa diprediksi.
“Hal ini bertujuan untuk meminimalkan dampak dari bencana baik kerugian material maupun jiwa. Masyarakat diminta segera menghubungi petugas penanggulangan terdekat jika di daerahnya terjadi bencana agar bisa cepat ditanggulangi,” katanya.