SUKABUMIEKSPRES – Cegah Warga jadi Buruh Migran, Pemerintah Kabupaten Sukabumi terus mendorong masyarakat di kawasan UNESCO Global Geopark Ciletuh-Palabuhanratu berwirausaha, terutama bagi kalangan perempuan.
Langkah itu dilakukan sebagai upaya meminimalkan mereka tidak memilih menjadi buruh migran di luar negeri.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami menuturkan, UNESCO Global Geopark Ciletuh-Palabuhanratu yang telah mengantongi sertifikat dari UNESCO, tentu akan menjadi salah satu pusat riset kegeologian bagi berbagai kalangan.
Baca Juga:BPBD: Tingkatkan Kewaspadaan!Bencana Picu Kerugian Rp2,8 Miliar
Di sisi lain, keberadaan geopark bisa menyedot wisatawan karena di kawasan tersebut terhampar wisata alam yang sangat indah.
“Kami terus mendorong masyarakat di kawasan geopark ini punya homestay, punya keahlian kuliner, UMKM, dan lainnya,” kata Marwan di Pendopo Palabuhanratu, belum lama ini.
Para pelaku usaha di kawasan UNESCO Global Geopark Ciletuh-Palabuhanratu mayoritas merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) purna atau mantan PMI. Upaya mendorong mereka membuka usaha cukup efektif karena para mantan PMI itu memilih tak kembali ke luar negeri.
“Ini tentu menjadi peluang yang memungkinkan bagi mantan TKI atau buruh migran membuka usaha. Sebagian besar sudah memulai usaha,” ucapnya.
Marwan tak memungkiri masih ada yang keukeuh berangkat bekerja ke luar negeri sebagai buruh migran. Namun dari sisi jumlah relatif cukup sedikit.
“Ada sekitar 20 persen yang masih memilih bekerja ke luar negeri. Mungkin mereka masih bermimpi ingin instans mendapatkan penghasilan besar,” tutur Marwan.
Hasil pengamatan, kata Marwan, berbagai potensi usaha yang digarap masyarakat di kawasan UNESCO Global Geopark Ciletuh-Palabuhanratu hingga saat ini terus berjalan. Marwan mencontohkan saat pandemi covid-19, aktivitas touring ke kawasan geopark dari berbagai komunitas terus berjalan.
Baca Juga:Terima 28 Aduan Masyarakat Selama MeiSosialisasikan JDIH ke Kalangan Pendidikan
“Jadi, homestay-homestay yang ada di sana (kawasan UNESCO Global Geopark Ciletuh-Palabuhanratu masih bisa terisi,” tegasnya.
Menurut Marwan, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi 2026 fokus pada sektor pariwisata dan pertanian. Sebab tak dipungkirinya kedua sektor tersebut potensinya sangat besar di Kabupaten Sukabumi. (ist)