Belasan Ekor Sapi Terinfeksi Penyakit

Belasan Ekor Sapi Terinfeksi Penyakit
0 Komentar

SUKABUMIEKSPRES – Sebanyak 14 ekor sapi di Kota Sukabumi mengalami penyakit mulut dan kuku (PMK) serta lumpy skin disease (LSD). Hewan ternak itu ditemukan saat tim kesehatan melakukan pemantauan jelang Idul Adha.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertajian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi, Adrian Hariadi, mengatakan dari 14 ekor sapi, sebanyak 10 ekor terindikasi PMK dan 4 ekor terindikasi LSD atau dikenal penyakit ‘lato-lato’.

“Temuan ini merupakan hasil pengawasan yang kami lakukan menjelang Idul Adha. Di Kelurahan Warudoyong, kami temukan 14 ekor sapi yang terindikasi PMK dan LSD,” kata Adrian kepada wartawan di Balai Kota Sukabumi, belum lama ini.

Baca Juga:Projo Sulsel Yakin Jokowi Inginkan Sosok Prabowo di Pilpres 2024Tega dan Pantas di Copot, Kapolsek Diduga Tipu Tukang Bubur Uang Rp310

Adrian memperkirakan sapi yang terindikasi PMK dan LSD kemungkinan berasal dari luar daerah. Menurutnya, saat mengalami kelelahan dan kondisinya turun, hewan ternak rentan terserang virus penyakit.

“Kemungkinan memang seperti itu, sehingga mudah kena virus penyakit,” tukasnya.

Upaya cepat dilakukan tim kesehatan hewan dengan melakukan pengobatan terhadap hewan kurban yang terserang penyakit. Sehingga diharapkan virusnya tak menular ke hewan kurban lain.

“Kami berikan vitamin dan vaksin. Memang obatnya masih bersifat sebagai terapi agar kondisinya tidak semakin parah. Selama masa pengobatan terus kami pantau,” jelasnya.

Hingga pekan lalu, tim kesehatan hewan DKP3 Kota Sukabumi sudah memeriksa sebanyak 1.404 ekor hewan kurban di 66 titik lapak penjualan.

Pemeriksaannya meliputi 700 ekor sapi, 700 ekor domba, dan 4 ekor kerbau.

“Semua hewan kurban yang sudah diperiksa dan dinyatakan sehat serta layak kurban dipasangi ear tag,” terangnya.

Menurut Adrian, nantinya ear tag akan terintegrasi ke barcode yang berfungsi memantau riwayat kesehatan hewan ternak. Adrian pun menyarankan masyarakat yang hendak membeli hewan kurban bisa memindai barcode untuk memastikan kondisi kesehatan.

“Misalnya hewan itu sudah divaksin atau belum. Ini sebagai jaminan hewan kurban yang dibeli betul-betul sehat dan aman,” tuturnya.

Baca Juga:Sandiaga Diragukan Bawa Dampak Signifikan PPPAnies dan Ganjar Kompak Puji Pertemuan Puan-AHY

DKP3 Kota Sukabumi menargetkan pada H-1 Idul Adha semua hewan kurban sudah mendapatkan vaksin dan diperiksa kesehatannya.

0 Komentar