SUKABUMIEKSPRES – Menjaga Predikat Kota Paling Toleran di Indonesia, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menjalin silaturahmi bersama PC Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Sukabumi dan tokoh lintas agama di Gedung Dakwah PCNU Kota Sukabumi Kelurahan Gedong Panjang, Kecamatan Citamiang, Jumat (30/6).
Kegiatan masih dalam suasana hari Raya Idul Adha 1444 H ini dalam rangka memperkuat silaturahmi dan mendorong toleransi antarumat beragama di Kota Sukabumi.
Hadir pada momen itu Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Sukabumi, KH Anas Syakirullah, Kapolres Sukabumi Kota AKBP Ari Setyawan Wibowo, dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Sukabumi Ade Munhiar.
Baca Juga:Terjadi Sedimentasi, Sungai Cipalabuhan Penyebab BanjirRumah Karyawan PWI Kota Sukabumi Terbakar
“Alhamdulillah, dengan terjaganya kerukunan antarumat beragama, Kota Sukabumi menjadi salah satu kota paling toleran di Indonesia,” ujar Fahmi.
Status itu ditandai dengan diraihnya penghargaan peringkat ke enam se-Indonesia dalam Indeks Kota Toleran tahun 2022 yang digelar Setara Istitute.
Sebelumnya, penghargaan Indeks Kota Toleran langsung diterima Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dalam acara launching dan penghargaan Indeks Kota Toleran 2022 yang di gelar di Candi Singasari Ballroom Hotel Sahid Jakarta, belum lama ini.
Prestasi ini tidak lepas dari adanya Rumah Toleransi yang digagas PCNU dan tokoh lintas agama dan tidak ada di daerah lain. Launching Rumah Toleransi Moderasi Beragama dan kebangsaan PC NU Kota Sukabumi dilakukan pada Senin 24 Oktober 2022.
Upaya ini, kata Fahmi, akan memperkuat toleransi antarumat beragama. Menurutnya, perbedaan yang ada bagian dari sebuah upaya menguatkan antara satu dengan lain dalam mengisi pembangunan.
Dalam konteks toleransi, Islam memiliki karakteristik bagaimana muncul semangat moderasi beragama, maka dimunculkan semangat itu sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai anak bangsa yang sama.
“Saya bahagia PCNU membuat rumah moderasi. Insya Allah ikhtiar kita semua menjaga kebinekaan yang ada di kota, provinsi, dan negara yang dicintai,” kata Fahmi.