Menurutnya, deseminasi program prioritas bidang kebahasaan dan kesastraan pada tahun ini tidak hanya diadakan di Kabupaten Sukabumi, melainkan di lima kota dan kabupaten lainnya seperti, Kabupaten Purwakarta, Kota Samarinda, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Penajam Paser Utara, danKabupaten Tegal.
“Diharapkan dari kegiatan ini nantinya dapat memberi manfaat kepada semua ekosistem Bahasa Indonesia seperti, masyarakat umum, pengambil kebijakan di bidang kebahasaan atau kesastraan, parapendidik, sastrawan, penulis, penerjemah, akademisi, mahasiswa,siswa, masyarakat luas, praktisi mediamassa, dan pemelajar Bahasa Indonesia,” imbuhnya.Â
Di tempat sama, Anggota Komisi X DPRRI Desy Ratnasari menjelaskan, Komisi X DPRRI bakal berupaya terus mendorong dan mengawal semua program yang diluncurkan pemerintah. “Kalau berbicana kondisi terkait dengan literasi khususnya minat baca dan memahami isi bacaan saat ini masih rendah.
Baca Juga:Menjaga Predikat Kota Paling Toleran di IndonesiaTerjadi Sedimentasi, Sungai Cipalabuhan Penyebab Banjir
“Nah ini jadi PR (Pekerjaan Rumah) agar dapat membiasakan anak untuk membaca sehingga meningkatkan minat baca,” jelasnya.
BACA JUGA: Menjaga Predikat Kota Paling Toleran di Indonesia
Pelantun lagu tenda biru ini menambahkan, pemerintah wajib menyediakan bahan bacaan baik pisik maupun secara digital atau perpustakaan daerah hingga desa harus diapkan secara lengkap.
“Jangan sampai minatnya sudah meningkat bahan bacaannya tidak ada. Sebab itu, pemerintah perlu melengkapi semua infrastrukturnya. Kami akan berupaya terus mengawal program pemerintah,” pungkasnya. (ndi)