Ulama di Sukabumi Dukung Penyelesaian Al-Zaytun

Ulama di Sukabumi Dukung Penyelesaian Al-Zaytun
0 Komentar

SUKABUMIEKSPRES – Berbagai elemen di Kota Sukabumi mendukung pemerintah yang saat ini sedang menyelidiki dugaan penyimpangan agama di Pondok Pesantren Al Zaytun.

Mereka berharap ketegasan pemerintah menindak seandainya memang ditemukan adanya unsur penyimpangan.

Pimpinan Pondok Pesantren Dzikir Al-Fath Kota Sukabumi KH Muhammad Fajar Laksana mengaku, akan mengawal upaya penyelidikan adanya dugaan penyimpangan di Pondok Pesantren Al Zaytun.

Baca Juga:Penyesuaian Besaran NJOP Setiap 3 TahunPemandian Air Panas Cikundul Bakal Direvitalisasi

Fajar yakin, dengan berbagai indikasi yang selama ini jadi bahan pembicaraan di pesantren itu, aktivitas Pesantren Al Zaytun harus mendapat perhatian khusus.

“Karena kita negara hukum, jadi diharapkan pemerintah bersikap tegas terutama Pemprov Jawa Barat, Kemenag, MUI, dan juga pihak kepolisian,” ungkap Fajar yang merupakan penggagas seni Bola Lengen Seuneu (Boles), Senin (3/7).

Berbagai bentuk penyimpangan agama, sebut Fajar, tentu melanggar aturan. Namun, untuk memutuskan sesat atau tidak ajaran yang ada di pesantren itu ada pihak yang lebih berkompeten yakni MUI atau Kementerian Agama.

“Kita sekarang menunggu bentuk penyelesaian yang dilakukan pemerintah,” katanya.

Banyak hal yang mengindikasikan terjadinya penyimpangan. Misalnya, kata Fahar, aturan salat satu saf antara laki-laki dan perempuan, kemudian salam Yahudi, serta mennjadikan perempuan sebagai imam. perempuan untuk menjadi imam dan khotbah.

“Belum lagi ada isu dikaitkan-kaitkan juga dengan NII,” terangnya.

Fajar mewakili ulama Kota Sukabumi mendukung pemerintah menuntaskan polemik Pesantren Al Zaytun. Ia pun percaya pemerintah dan lembaga formal lainnya bisa menyelesaikannya.

“Saya juga sebagai pengurus MUI Kota Sukabumi mendukung penyelesaian polemik di Pesantren Al-Zaytun,” pungkasnya. (mg4)

0 Komentar