Yenny merupakan tokoh perempuan Nahdlatul Ulama (NU) sehingga diharapkan dapat menarik suara warga nahdliyin.
Khususnya suara pemilih NU di Jatim dan Jateng. Di dua provinsi itu suara Anies terbilang lemah. Nah, Yenny bisa melengkapi kelemahan tersebut.
Namun, kepastian pilihan tersebut tentu kembali berpulang kepada Anies dan KPP yang berisi Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS.
Baca Juga:Tanggapi Putusan MA Soal Kasasi Ferdy Sambo Cs, Presiden Jokowi: Kita Harus HormatiBertemu Empat Mata dengan Jokowi, Puan Maharani Bahas Pilpres 2024
Sebelumnya, Analis politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Gustiana A Kambo menilai figur-figur perempuan yang muncul saat ini bisa saja salah satunya akan menjadi cawapres.
Menurutnya, potensi pemilih perempuan sangat besar. Berdasarkan hasil Pleno KPU RI, Daftar Pemilih Tetap (DPT) Indonesia yaitu pemilih laki-laki 101.467.243. Sementara pemilih perempuan 101.589.505 dengan jumlah pemilih Pemilu 2024 sebanyak 203.056.748. Artinya pemilih perempuan lebih dominan. Jika ada figur menjadi representasi perempuan maka akan sangat kuat.
“Jadi kalau satu misalnya mengarah ke perempuan maka mungkin basis perempuannya agak kuat,” tuturnya.
Menurut Gustiana, jika basis perempuan cenderung ke Khofifah, mungkin ia dianggap dapat membawa suara lebih banyak. Sebab, basis organisasi Khofifah dianggap kuat dan sudah dikenal massa. Dia Gubernur Jatim dan tokoh muslimat NU.
“Jadi dia ibarat gadis cantik yang bisa diperbutkan,” kata Ketua Program Doktor Ilmu Politik Fisip Unhas itu.
Khofifah juga bisa mewakili pemilih NU. Namun, pertanyaannya kata Gustiana apakah ada yang mampu membujuk Khofifah masuk ke dalam calon mereka.
“Kalau lainnya itu kan ada calon lain yang berbeda dan basis yang berbeda pula,” jelasnya.
Baca Juga:Seruan Amien Rais ke Pengikutnya Bantu Rocky Gerung yang Terlalu Tajam ke JokowiJokowi Mesra dengan Ganjar dan Prabowo,Refly Harun Ungkap Penyebabnya
Nah, di sini kata dia, partai harus punya kejelian untuk melihat seberapa besar calon-calon ini akan memberikan kemenangan. Jadi harus ada kecermatan calon, tim sukses, dan orang partai yang berkoalisi untuk menentukan siapa yang akan diambil menjadi pendulang suara.
Begitu juga dengan Yenny Wahid, bisa menutupi kelemahan Anies di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang menjadi basis Nahdlatul Ulama (NU). Yenny cukup kuat di kalangan NU sebab dia merupakan putri mantan Presiden Gus Dur.
Kemunculan nama tokoh perempuan di bursa bakal calon wakil presiden (bacawapres) selalu menarik perhatian. Mereka membawa warna berbeda. Selama ini keterlibatan capres atau cawapres perempuan sangat minim. (jp-mum/dir/fajar)