“Petani milenial itu mereka yang pasarkan produk,” katanya.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) NTB, Ni Nyoman Darmilaswati mengapresiasi Pemkab Bogor mengembangkan petani milenial.
“Kami ingin mengetahui bagaimana mengembangkan pertanian terintegrasi namun di dalamnya ada keterlibatan petani milenial,” ujarnya.
Ia menjelaskan, Pemprov NTB mengharapkan agar milenial bergerak di industri olahan pertanian sehingga intervensi-nya pada teknologi pertanian dan hasil pertanian.
Baca Juga:KH Fajar Laksana : Alhamdullilah Kita Berhasil Dirikan Masjid Jami Al-Hikmah di Lokasi BencanaKasepuhan Adat Gelar Alam Gelar Ucapara Seren Taun ke-665
Terlebih ke depan, cara-cara manual dan tradisional semakin akan ditinggalkan seiring dengan semakin banyaknya produk teknologi dalam pengembangan pertanian.
“Yang kita harapkan adalah anak-anak muda yang baru menyelesaikan bangku kuliah jurusan pertanian agar konsentrasi di bidang pertanian. Kita juga memiliki banyak lulusan SMK pertanian, kita sudah kerjasama dengan dunia usaha dan industri agar mereka menekuni pertanian,” terang Ni Nyoman Darmilaswati.
Hal ini dilakukan karena, sektor pertanian adalah sektor prioritas dengan jumlah pintu pasar paling banyak di dunia. Apalagi, dunia internasional saat ini semakin membutuhkan pangan sebagai asupan pokok yang harus tersedia setiap hari.
NTB adalah salah satu provinsi yang swasembada pangan, karena target produksi padi sudah terlampaui. Misalnya di 2021 produksi padi NTB sebanyak 1,42 juta ton, meningkat sebanyak 102.370 ton atau sebesar 7,77 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 1,32 juta ton GKG. (ANTARA)