SUKABUMIEKSPRES – Musim kemarau atau Kekeringan terus meluas di Kabupaten Sukabumi. Saat ini dampak kemarau dirasakan warga Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan.
Kepala Desa Cidadap Deden Anta Nurman, mengatakan di wilayahnya yang mengalami kekeringan di antaranya berada di Kampung Simpenan. Di daerah itu terdapat 4 RT di satu 1 RW, yang mengalami krisis air bersih.
“Kemudian ada juga di Kampung Ciawi dan Kampung Binakarya Citamiang,” ujar Deden, kemarin (3/9).
Baca Juga:Dukung Penyisihan Lomba Cabor Arung Jeram di Sungai CitarikWali Kota Sukabumi Dorong Bangkitnya Industri Film
Deden mengaku sudah melaporkan kondisi itu kepada pihak-pihak terkait. Bahkan ada warga yang kemudian membantu menyalurkan bantuan air bersih karena warga sudah membutuhkannya.
Sedangkan bagi lahan pertanian, kata Deden, kemarau belum begitu berdampak. Hingga saat ini di wilayah itu tak ada yang mengalami gagal panen.
“Kalau untuk pertanian, kebetulan pas panen pas musim hujan. Jadi, pas kemarau sudah memasuki musim panen. Tapi pas musim kedua itu tidak ada yang menanam padi. Seperti di Kedusunan Cihurang dan Mariuk, tidak ada yang gagal panen karena memang tidak ada yang menanam padi,” jelasnya.
Sedangkan di kedusunan Kawungluwuk, Babakanwareng, dan Ciseupan pasokan air berasal dari aliran Sungai Cimandiri.
Deden mengimbau masyarakat agar selalu waspada dengan potensi kebakaran lahan kering, terutama bagi masyarakat yang membuka lahan.
“Sebagaimana yang sudah terjadi bisa saja dari puntung rokok. Bisa juga dari yang membuka lahan untuk perkebunan atau ngahuma kalau istilah Sunda. Itu kita imbau karena bukan hanya saja dari puntung rokok, kadang kadang akibat panas juga bisa terjadi,” tuturnya.
Deden mengaku selalu memonitoring potensi kebakaran, baik permukiman maupun lahan saat kemarau.
Baca Juga:Pemkot Salurkan Bantuan Perbaikan Rumah Terdampak kepada 30 KKPemkab Sukabumi Terus Berupaya Tingkatkan Ketahanan Pangan
“Saat ini kita fokus untuk menyuplai air dulu karena ini sangat dibutuhkan masyarakat,” tandasnya. (mg3)