Kemarau Panjang Picu Naiknya Harga Beras

Kemarau Panjang Picu Naiknya Harga Beras
0 Komentar

SUKABUMIEKSPRES – Harga beras di Kota Sukabumi terpantau naik. Penyebabnya kemungkinan dipicu faktor cuaca.
Data Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) setempat, kenaikan harganya cukup bervariasi.

Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Diskumindag Kota Sukabumi, M Rifki mengatakan, pantauan petugas di lapangan, saat ini harga beras rata-rata naik. Beras Ciherang Cianjur I dari Rp12.800 menjadi Rp13.200, beras Ciherang Cianjur 2 dari Rp12.500 menjadi Rp12.800, beras Ciherang Sukabumi dari Rp12.200 jadi Rp12.400, beras premium kelas I dari Rp12 ribu jadi Rp13 ribu, dan beras medium lokal terendah naik dari Rp11.800 jadi Rp12 ribu per kilogram.

“Penaikan harga beras sudah terjadi sejak dua sampai tiga hari lalu,” ujar Rifki, kemarin (3/8).
Rifki menerangkan, kenaikan harga beras tersebut akibat faktor cuaca musim kemarau yang mengakibatkan lahan pertanian warga kekeringan.

Kondisi itu menyebabkan petani gagal panen sehingga pasokan berkurang.

Baca Juga:Kekeringan Terus MeluasDukung Penyisihan Lomba Cabor Arung Jeram di Sungai Citarik

“Salah satu penyebabnya karena saat ini musim kemarau sehingga banyak petani yang mengalami gagal panen. Dampaknya pasokan berkurang,” terangnya.

Adapun sejumlah harga bahan pokok penting (Bapokting) yang saat ini yang harganya turun di antaranya telur ayam dari Rp27 ribu jadi Rp26 ribu, cabai merah besar TW turun dari Rp45 ribu jadi Rp42 ribu, cabai hijau besar turun dari Rp28 ribu jadi Rp25 ribu, cabai rawit merah turun dari Rp45 ribu jadi Rp42 ribu, dan cabai rawit hijau turun dari Rp38 ribu jadi Rp36 ribu per kilogram.

“Penurunan harga ini terjadi karena jumlah permintaan tidak sebanyak jumlah pasokan,” bebernya.

Pengawasan terhadap bapokting terus dilakukan. Hingga saat ini ketersediaan barang masih tergolong aman serta lancar, dan flutukatif harga masih dalam batas kewajaran.

“Setiap hari kami melakukan pemantauan harga bapokting dan juga memastikan untuk stok masih aman,” pungkasnya. (mg4)

0 Komentar