SUKABUMIEKSPRES – Belasan ribu jiwa warga Kota Sukabumi terdampak kekeringan. Mereka mengalami kekurangan air bersih atau krisis air bersih selama kemarau.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami, menuturkan hasil pendataan di lapangan, jumlah warga yang terdampak kekeringan sebanyak 13.975 jiwa.
Jumlah tersebut berpatokan kepada pendataan selama pendistribusian bantuan air bersih.
“Ada 3.966 kepala keluarga atau 13.975 jiwa yang mengalami kekurangan air bersih selama kemarau hingga saat ini,” kata Zulkarnain dalam keterangannya, kemarin (11/9).
Baca Juga:Kubet Gelar Turnamen Adu LayanganBagikan Brosur Ajak Pengendara Tertib Lalu Lintas
Warga yang terdampak kekeringan tersebar di 15 kelurahan. Wilayahnya berada di enam kecamatan.
Rinciannya, di Kecamatan Gunungpuyuh terdapat sebanyak 1.120 jiwa atau 224 KK yang terdampak kekeringan, di Kecamatan Warudoyong sebanyak 1.452 jiwa atau 441 KK, di Kecamatan Lembursitu terdapat sebanyak 4.283 jiwa atau 1.283 KK, di Kecamatan Cikole sebanyak 1.680 jiwa atau 385 KK, di Kecamatan Cibeureum sebanyak 1.800 jiwa atau 656 KK, dan di Kecamatan Baros sebanyak 3.400 jiwa atau 897 KK. “Sebarannya berada di 33 titik,” ujarnya.
Bagi warga yang terdampak kekeringan, kata Zulkarnain, sudah dibantu penyaluran sebanyak 122.480 liter air bersih. Di Kecamatan Gunungpuyuh disalurkan sebanyak 5 ribu liter air, di Kecamatan Warungdoyong sebanyak 20 ribu liter, di Kecamatan Lembursitu sebanyak 42.480 liter, di Kecamatan Cikole sudah didistribusikan sebanyak 20 ribu liter, di Kecamatan Cibeureum sebanyak 8 ribu liter, dan di Kecamatan Baros sebanyak 22 ribu liter.
“Untuk pendistribusian air bersih kami berkoordinasi dengan PMI dan Perumdam Tirta Bumi Wibawa serta aparatur wilayah,” pungkas Zulkarnain. (ist)