SUKABUMIEKSPRES – Delapan Kecamatan di Kabupaten Sukabumi Deklarasi Gerakan Kecamatan Tangguh Bencana (Gerakan Kencana) di Gedung Fridnanda Palabuhanratu, Senin (25/09). Deklarasi ini sebagai upaya untuk meningkatkan peran Kecamatan dalam penanggulangan bencana di wilayahnya.
Hadir dalam deklarasi Gerakan Kencana ini Analis Kebijakan Ahli Muda, Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan, Kemendagri RI, Beni Sumitra dan Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri dan unsur Forkopimda.
BACA JUGA: Ribuan Calon Kades Bacakan Sembilan Poin Ikrar Deklarasi Damai
Baca Juga:Kanit PPA Polres Sukabumi Promosi Jabatan Jadi Kapolsek GegerbitungKodim 0622 Sukabumi Gelar Bazar Murah dan Pengobatan Gratis
Analis Kebijakan Ahli Muda, Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan, Kemendagri RI, Beni Sumitra mengatakan, Gerakan Kencana untuk memperkuat penanggulangan bencana di daerah melalui dukungan kecamatan sesuai dengan peran dan kewenangan yang dimiliki camat pada penerapan SPM sub urusan Bencana dan pengkoordinasian upaya-upaya penanggulangan bencana setingkat desa atau kelurahan.
“Ini merupakan bukti keseriusan Pemkab Sukabumi terhadap intensitas peningkatan kewaspadaan bencana di wilayahnya dan deklarasi ini pun pertama kali dilakukan di seluruh Indonesia,” jelasnya.
BACA JUGA: Kecamatan di Sukabumi Berinovasi Cegah Stunting
Kabupaten Sukabumi merupakan Kabupaten terluas kedua di Jawa setelah Kabupaten Banyuwangi dengan resiko bencana yang cukup tinggi, makanya harus di antisipasi secara serius. Oleh karena itu, strategi keterlibatan Camat dalam gerakan kencana diharapkan dapat memperluas jangkauan penerapan SPM sub urusan bencana dengan metode penerapan yang lebih tepat sasaran, efektif dan efisien dalam perspektif kewilayahan. “BPBD menjadi mentor pada Gerakan Kencana ini, baik secara teknis maupun hal-hal lainnya, yang nantinya akan didampingi oleh pembina kecamatan,” singkatnya.
Sementara Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri, mengatakan Gerakan Kencana di Kabupaten Sukabumi ini akan memperluas jangkauan penerapan SPM, sehingga delapan kecamatan yang telah dideklarasikan ini harus siap membantu peran BPBD pada level kecamatan. “Mudah-mudahan ini dapat menjadi pemicu semangat bagi kita terhadap kewaspadaan untuk mempersiapkan kebencanaan,” ujarnya.
Iyos menekankan, kesiap siagaan seluruh lapisan pemerintah hingga masyarakat harus terus ditingkatkan, apalagi Kabupaten Sukabumi merupakan wilayah indeks resiko bencana tertinggi kedua di Jawa Barat.”Semuanya harus siap siaga dan familiar terhadap informasi bencana yang akan terjadi,” tegasnya.