SUKABUMI EKSPRES– Partai Gerindra gerak cepat usai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas usia capres-cawapres pada Senin (16/10). Putusan itu sendiri membolehkan usai cawapres di bawah 40 tahun asal pernah menjabat kepala daerah.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengakui bahwa partainya telah berkomunikasi dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
”Ada komunikasi (dengan Gibran), tapi bukan saya yang komunikasi,” ujar Ahmad Muzani seperti dilansir dari Antara di depan kediaman Prabowo Subianto di Kartanegara, Jakarta Selatan, pada Senin (16/10) tengah malam.
Baca Juga:Soal Putusan MK, KPU Beri Respons BeginiSamakan Persepsi Menjelang Pemilu Serentak Melalui Rakor Lintas Sektoral
Meski begitu, Muzani tidak mengungkapkan siapa yang melakukan komunikasi tersebut. Gerindra masih menunggu para ketua umum dari Koalisi Indonesia Maju untuk mengumumkan calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto.
”Putusan MK menjadi putusan yang jelas terang benderang jadi nanti nunggu sesuatu yang jelas, nunggu para ketum semuanya berkumpul,” ujar Ahmad Muzani.
Partai Gerindra sendiri menggelar rapat anggota dewan pembina di kediaman Prabowo hingga Senin (16/10) tengah malam.
Pertemuan itu membahas dinamika politik nasional yang terjadi saat ini.
Muzani mengatakan pembahasan cawapres hingga putusan MK menjadi salah satu topik utama yang dibahas.
”Beliau (Prabowo) menyimak, mendengar, dan memperhatikan keputusan MK sebagai sebuah keputusan yang final dan mengikat. Tentu saja ini akan menjadi sebuah cara pandang dari partai-partai Koalisi Indonesia Maju dalam mengambil keputusan,” papar Ahmad Muzani.
Muzani menyebut, Prabowo dalam waktu dekat akan bertemu dengan para ketua umum partai politik di Koalisi Indonesia Maju. Salah satu yang dibahas mengenai hasil putusan MK perihal syarat capres dan cawapres.
“Ya kita akan membicarakan tentang beberapa perkembangan politik nasional terakhir, termasuk keputusan MK yang paling akhir tentu saja akan kami bicarakan. Semua ketum partai akan diberi forum, menyampaikan pandangan termasuk informasi yang mereka dapatkan dari semua sisi,” tutur Muzani.
Baca Juga:Pembangunan Pesantren Diawali dengan Gedung Ula Tahun 2019Sejarah Pembangunan Pesantren HSHF
Namun, pertemuan itu harus diundur setelah Ketum PAN tiba di Indonesia sepulang kunjungan bersama Presiden Jokowi di luar negeri.