SUKABUMI EKSPRES — Merujuk regulasi KPU Nomor 15 Tahun 2023, yang menyatakan kepala daerah dilarang terlibat dalam tim kampamye mengharuskan Wali Kota Makassar, Ramdhan “Danny” Pomanto mundur sebagai ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud di Sulsel.
Karenanya PDI Perjuangan menyatakan bersiap mencari sosok pengganti yang tak kalah mumpuni dengan kemampuan sosok seperti Danny. Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Ideologi PDIP Sulsel, Iqbal Latief menyampaikan di antara syarat yang diinginkan adalah sosok milenial.
“Kita harap milenial, perwakilan dari salah satu partai pengusung,” kata Iqbal. Namun untuk membahas itu secara detail, dalam waktu dekat pimpin partai pengusung dari PDIP, PPP, Hanura dan Perindo akan membahas bersama.
Baca Juga:Rezim Jokowi Berpotensi Berkuasa 15 Tahun Lagi, Begini SkenarionyaAnies Tekankan Pentingnya Jokowi untuk Memastikan Netralitas ASN
Soal keberpihakan Danny di tim, Iqbal memastikan Wali Kota Makassar itu tetap berada di tim pemenangan capres – cawapres, Ganjar Pranowo – Mahfud MD. Juru bicara PDI Perjuangan Sulsel, ini menyampaikan Danny Pomanto hanya mundur sebagai Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD).
“Memang kalau bupati/wali kota dilarang untuk jadi tim kampanye pemilu. Jadi sebenarnya kita tidak tahu yah apakah tim pemenangan ini sama dengan tim kampanye. Tapi kalau memang sama berarti kepala daerah itu harus cuti,” beber caleg PDIP untuk DPRD Sulsel ini.
Diungkapkan Iqbal, berdasarkan regulasi tersebut, Danny Pomanto sudah menghadap ke Tim Pemenangan Pusat Ganjar – Mahfud. Sehingga hasil diskusi tersebut DPP PDI Perjuangan menyarankan kepada Danny Pomanto untuk menimbang kembali.
“Karena Pak Danny sudah menjadi kader PDI Perjuangan, memang penting untuk menjadi Tim Kampanye Pemenangan Ganjar, tapi lebih penting mengurus masyarakat. Tapi beliau tetap menjadi pengusung Ganjar – Mahfud walaupun tidak menjadi Ketua Tim,” ucap Iqbal. (nas/fajar)