SUKABUMI EKSPRES – Seorang anak perempuan bernama Putri (8) terpaksa harus berhenti melakukan pengobatan rutin lantaran terbentur biaya. Padahal, anak dari pasangan suami istri Wandi (43) dan Suryani (33) warga Kampung Cilutung RT 01/02, Desa Girijaya, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi ini menderita sakit yang disinyalir kekurangan gizi.
Menurut Suryani, keseharian anaknya dihabiskan dengan terbaring di tempat tidur dan duduk di kursi roda atau bahkan dipangkuan kakaknya dengan kondisi badan lemas. Kondisi kesehatan Putri ini dialami sejak lahir, namun baru diketahui sejak berusia dua tahun.
“Ketahuan penyakitnya itu saat Putri berusia 2 tahun, saat itu mengalami sakit kemudian dibawa ke RS Bunut dan dokter menyarankan untuk melakukan terapi serta berobat jalan, kata dokter hanya penyakit kekurangan gizi,” beber Suryani, Jum’at (3/11) lalu.
Baca Juga:Stakehorder Diminta Aktif Berkontribusi dalam Penanganan StuntingSarjana Baru Diharapkan Memberi Kontribusi Positif untuk Daerah
Upaya untuk kesembuhan pun terus dilakukan dengan berobat jalan. Namun saat ini kata Suryani, terpaksa menghentikan upaya pengobatan anak bungsunya itu karena terbentur dengan biaya.
“Bukannya tidak mau terapi atau berobat jalan, tidak ada biayanya. Suami hanya bekerja serabutan berpenghasilan 40 ribu rupiah per hari, itupun tidak jelas,” ungkapnya.
Ia berharap ada bantuan dari pemerintah terkait dengan kondisi buah hatinya. “Saya harap ada perhatian dari pemerintah karena kondisi keluarga kami tidak memungkinkan,” harapnya. (IST/SZ)