SUKABUMI EKSPRES — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 terlalu banyak drama.
Pernyataan Jokowi ini pun menuai sorotan publik. Salah satunya dari Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu.
Said Didu menyebut pernyataan Jokowi itu benar. Namun dia memberikan sindiran yang menohok dengan menyinggung politik dinasti.
Baca Juga:Paguyuban Alumni AKPOL Angkatan 68 Audensi dengan Bupati SukabumiPerumda AM TJM Cikembar Tanggapi Keluhan Air Tak Mengalir di Palimabelas
“Bapak Presiden betul. Seri drama tersebut mulai dari Esemka, masuk gorong-gorong, dikesankan sederhana, janji-janji palsu, dan puncaknya ubah aturan negara demi anak.
“Pemain dramanya adalah satu keluarga,” kata Said Didu, dalam akun X, Selasa, (7/11/2023).
Sementara itu, Khazanah GNH (Gus Nadirsyah Hosen) juga ikut berkomentar. Dia menyindir Jokowi sebagai sutradara.
“Ketika sutradara sinetron protes kenapa banyak drama-nya sih,” tandas Gus Nadirsyah Hosen.
Sebelumnya, Jokowi menyebutkan dalam demokrasi, kompetisi politik itu wajar. Keinginan untuk menang boleh-boleh saja.
Tapi yang harus ditunjukkan kata Jokowi adalah demokrasi yang berkualitas, tidak memecah-belah, saling memfitnah.
“Karena yang kita lihat hari ini, yang saya lihat, terlalu banyak dramanya. Terlalu banyak drakornya, terlalu banyak sinetronnya. Mestinya pertarungan gagasan, mestinya pertarungan ide, bukan pertarungan perasaan,” ujar Jokowi dalam sambutan di HUT Golkar ke-59 yang digelar di kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta. (selfi/fajar)