Perumda AM TJM Cikembar Tanggapi Keluhan Air Tak Mengalir di Palimabelas

Perumda AM TJM Cikembar Tanggapi Keluhan Air Tak Mengalir di Palimabelas
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES – Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Jaya Mandiri (Perumda AM TJM) Cabang Cikembar Kabupaten Sukabumi menanggapi keluhan warga Dusun Palimabelas RT 01/15 Desa Cikembar soal air yang tidak mengalir normal sejak beberapa bulan lalu.

Kepala Administrasi Keuangan Perumda AM TJM Cabang Cikembar, Dudih mengatakan, pihaknya sudah menerima informasi pengaduan dari masyarakat Palimabelas terkait pelayanan. Ia menjelaskan bahwa wilayah Palimabelas merupakan daerah tinggi.

“Palimabelas merupakan daerah tinggi, sehingga ada beberapa wilayah yang tidak teraliri air secara maksimal. Tidak maksimal itu lantaran tekanan air menurun,” ungkapnya, Selasa (7/11).

Baca Juga:Kecelakaan Tunggal di Gerbang Tol Bocimi, Dua Orang Meninggal DuniaPemkab dan PT.DT Matangkan Rencana Pembangunan Kereta Gantung di CPUGGp

Dudih mengaku sudah menyampaikan semua keluhan masyarakat ke tim teknik untuk dilakukan pengaturan pembagian air supaya merata di seluruh wilayah yang masuk ke wilayah Perumda AM TJM Cabang Cikembar.

“Ada tiga Kecamatan yang masuk ke wilayah Perumda AM TJM Cabang Cikembar, yakni Kecamatan Cikembar, Warungkiara dan Bantargadung. Tim teknik juga sudah turun ke lapangan untuk pengecekan yang kemudian selanjutnya tim teknik nanti akan mengatur setingan yang ada di lapangan,” tuturnya.

Ketika disinggung soal keluhan warga terkait pembayaran yang harus full tetapi air tidak mengalir, Dudih mengatakan, itu sudah sistem dan ini sudah disosialisasikan disaat akan dilakukan pemasangan baru.

“Untuk keluhan seperti itu, sistem pembayaran tetap, karena kita ada aplikasi pembayaran, kita sudah sampaikan juga di saat pendaftaran pemasangan baru bahwa ketika penggunaan nol sampai 10 tetap itu menjadi dan ada beban yang harus diselesaikan karena terkait dengan pemeliharaan water meter dan yang lainnya,” bebernya.

Kemudian terkait pelayanan atau penanganan yang kurang, Dudih mengaku, masih bisa flexibel dan ada kebijakan cicilan, agar tidak terlalu memberatkan terhadap konsume itu sendiri. 

“Terkait pembayaran itu sudah menjadi aturan perusahaan. Jika memang untuk dihilangkan, saya kira itu sangat kecil kemungkinan, paling tidak kita dilakukan cicilan saja. Sementara untuk keluhan masyarakat, kami akan upayakan apa yang menjadi harapan warga. Terkait pelayanan di lapangan tetap kami bekerja sama dengan tim teknik, selebihnya nanti ada pengaturan-pengaturan setingan di jaringan pelayanan,” tambahnya. (IST/SZ)

0 Komentar