SUKABUMI EKSPRES- Naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran pada Oktober menyebabkan Kota Sukabumi mengalami inflasi sebesar 0,05 persen. Jika dihitung dalam satu tahun kalender atau year on year (yoy), inflasi mencapai 2,58 persen.
Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda Kota Sukabumi Erni Agus Riyani mengatakan, beberapa komoditas yang memberikan andil terhadap inflasi di antaranya bensin sebesar 0,450, beras 0,446, cabai merah 0,290, cabai rawit 0,176, buncis 0,83, telur ayam ras 0,431, bawang merah 0,187, dan daging ayam ras sebesar 0,76.
“Kemudian yang mengalami deflasi telur ayam ras, bawang merah, tomat, daging ayam ras, dan bawang putih,” kata Erni kepada wartawan, kemarin (8/11).
Baca Juga:JK Tegaskan Netral Dalam Helatan Pemilu 2024KPU Sukabumi Kembali Menerima Logistik Kelengkapan Pemililu
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sukabumi, kelompok pengeluaran terdiri dari kelompok makanan minuman dan tembakau sebesar 3,35 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,41 persen, kelompok perumahan air listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 4,30 persen, kelompok perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 4,49 persen.
Kemudian kelompok kesehatan sebesar 0,12 persen, kelompok transportasi sebesar 5,28 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,6 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,00 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,54 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,94 persen.
Erni mengaku bersama dinas dan lembaga lainnya akan terus melakukan analisa terhadap sumber atau potensi tekanan serta melakukan inventarisasi data dan informasi perkembangan harga barang dan jasa secara umum.
“Kami juga akan terus menganalisis stabilitas permasalahan perekonomian daerah yang dapat mengganggu stabilitas harga dan keterjangkaun barang dan jasa,” pungkasnya. (mg4)