SUKABUMIEKSPRES – Jorge Martin, si pembalap Prima Pramac, telah mengaku bahwa dirinya sudah merasakan tekanan untuk memperebutkan gelar juara dunia di MotoGP Malaysia.
Tekanan tersebut membuatnya sulit tidur dan bahkan merasa hancur secara mental.
“Saya akui bahwa saya sudah merasakan tekanannya. Saya belum tidur. Saya butuh empat atau lima hari untuk tidak memikirkan sepeda motor… Saya sepertinya hancur secara mental,” kata Martin.
Baca Juga:Isco Real Betis Kembali Semangat Tanding dan Meraih 8 Man Of the MatchWest Ham United Bersaing Ketat dengan Freiburd Merebutkan Tiket ke-16
Jorge Martin ini hanya terpaut 13 poin dari pemimpin klasemen sementara musim ini, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), dengan tiga balapan tersisa, Martin mempunyai peluang yang berimbang untuk merebut mahkota juara dunia.
“Saya harus bisa mengendalikan tekanan ini. Saya tidak boleh membiarkannya menguasai saya,” kata Martin.
Sementara itu, Bagnaia mengaku tidak ingin bersantai-santai mengingat Martin sudah mengintai untuk mematahkan gelar juara bertahannya.
“Saya tahu bahwa Jorge akan datang dengan serangan penuh. Saya harus siap untuk itu,” kata Bagnaia.
Bagamana sendiri mengaku bahwa tekanan sebagai juara bertahan lebih besar daripada tahun ini. Namun, ia mengaku justru lebih termotivasi dengan tekanan tersebut.
“Tahun lalu lebih tinggi dan lebih intens. Saya merasakan lebih banyak beban di pundak saya. Tahun ini berbeda. Saya merasakan banyak tekanan – sama – tetapi dengan cara yang lebih memotivasi diri saya,” kata Bagnaia.