SUKABUMI EKSPRES — Politisi PDIP Deddy Sitorus menyerang Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah akibat pernyataan Megawati lebih ahli dalam kecurangan.
Deddy Sitorus bahkan menyebut Fahri Hamzah sebagai cebong karena tidak terima atas pernyataan Fahri Hamzah tersebut.
“Fahri itu makin ke sini omongannya mirip cebong,” kata Deddy dikutip fajar.co.id, Kamis (16/11/2023).
Baca Juga:Bertemu Surya Paloh, Anies dan Kapten Timnas Bahas Langkah PemenanganBupati Dorong Inovasi Pemanfaatan Ruang Produktif untuk Pertanian
Deddy kemudian menganggap, pemberitaan di media massa terkait ketidaknetralan Polri seharusnya menjadi referensi Fahri Hamzah dalam menyampaikan pendapat.
“Apa dia tidak menyimak pemberitaan di mana-mana soal keterlibatan oknum aparat?” ujarnya.
Sekretaris TKN Ganjar-Mahfud itu kemudian menuding bahwa pernyataan Fahri demi mengejar jabatan dengan menyampaikan tuduhan tersebut.
“Mungkin nafsunya pengen jadi menteri udah nggak tertahankan sehingga tega menuduh Bu Mega curang dalam pemilu. Baiknya Fahri jangan sereceh itu deh, sisakan sedikit nurani dan akal sehat,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah mengaku bingung atas pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menuduh adanya pihak yang telah melakukan kecurangan.
Sebagai partai penguasa selama sepuluh tahun, Fahri Hamzah menilai Megawati justru mempunyai kepiawaian dalam mengantisipasi kecurangan atau bahkan sebaliknya.
“Masalahnya kan PDIP kan pemain inti dalam 10 tahun terakhir kan. Dia pasti tahu permainan. Kalau ada kecurangan kan dia tahu pasti curangnya ada di mana,” kata Fahri pada Selasa (14/11).
Baca Juga:Penggunaan Ruas Jalan Cikakak-Ciputat DiresmikanRencanakan Bangun Rumah Kemasan Produk IKM
Mantan pimpinan DPR itu pun menyindir Megawati yang justru mempunyai keahlian lebih tinggi sehingga bisa mengalahkan pihaknya.
“Sudahlah, sudah ahli banget lah. Kita ini kan pemain lama yang sering dikalahkan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Fahri mengaku heran lantaran pihaknya dimarahi terkait kecurangan pemilu. Dia merasa aneh lantaran dianggap curang oleh pihak yang sering curang.
“Kasarnya, kita belum tahu cara curang terus dimarahin, dicurigai curang sama yang sering curang. Aneh juga sebenarnya tapi yaudahlah apa boleh buat,” tutupnya. (Pram/Fajar)