SUKABUMI EKSPRES– Tingkat inflasi di Kota Sukabumi dinilai masih stabil, namun harus tetap dikendalikan menjelang akhir tahun 2023. Hal ini menjadi pembahasan dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi melalui stabilisasi pasokan dan harga pangan yang dipimpin Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji di Ruang Oproom Balai Kota Sukabumi, Kamis (16/11).
Selain Pj Wali Kota Sukabumi hadir pula Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Sukabumi Nuraeni Komarudin, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Adrian Hariadi.Â
“Inflasi di Kota Sukabumi masih stabil dan di batas normal 3,0±1,” ujar Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji.
Baca Juga:D’Sosial Festival Ajang Kreativitas Tanpa BerbatasKubu Ganjar-Mahfud Disebut Sibuk Sebarkan Isu, Teddy Gusnaidi: Dasar Cengeng
Hal ini dengan adanya kolaborasi yang terus dilakukan khususnya dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru (Nataru) terkait kestabilan pasokan dan harga pangan.
Menurut Kusmana, inflasi stabil dibandingkan dengan tahun kemarin. Untuk mengendalikan inflasi ini salah satunya melalui rakor yang membahas pasokan dan harga pangan menjelang akhir tahun 2023.
Kusmana mengatakan, pola panen berbeda menyebabkan variasi pasokan dan harga pangan. Ketika paceklik, maka pasokan pangan berkurang dan berdampak ke harga.
Oleh karenanya kata Kusmana, perlu ada kesepakatan atau kerjasama kabupaten/kota untuk MoU pasokan pangan. Apalagi, Kota Sukabumi hanya memenuhi 30 persen kebutuhan dan mengandalkan dari daerah lain.
Menurut Kusmana, dari sisi produksi dan konsumsi pangan terdampak mengalmi iklim El Nino. Namun alhamdulillah Nopember sudah musim hujan.
Meskipun demikian lanjut Kusmana, kekeringan dan priduksi menurun. Perubahan produksi menyebabkan ketidakstabilan harga. Dalam artian potensi menimbulkan terjadinya fluktuasi pasokan dan harga pangan sehingga terjadi ketidakpastian harga.
“Alhamdulillan di Sukabumi ada gelar pangan murah yang sudah digelar, dan akan kembali dilakukan pada akhir November dan Desember tahun ini,” ungkap Kusmana. Sehingga, pemda hadir memberikan akses pangan berkualitas dan harga warjar dan terjangkau memasuki akhir tahun.
Baca Juga:Cerita Ahok Dikatai Bodoh Gabung PDIPPolitisi PDIP Sebut Fahri Hamzah Mirip Cebong
Di akhir 2023 kata Kusmana, banyak perminbtaan dan jadi banyak pembeli. Terlebih, pada 3 Oktober hingga 3 November ada fluktuasi harga untuk beberapa komoditas.
“Pengawasan dan pemantauan harga pangan kunci mengendalikan inflasi,” cetus Kusmana. Gerakan pangan murah harus terus dilakukan dalan pengendalian inflasi dan penjangkauan harga dengan sasaran warga yang tepat sasaran.