SUKABUMI EKSPRES – Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji menghadiri program Santripreneur yang diselenggarakan secara hybrid di Pondok Pesantren Darussyifa Al Fitroh, Kabupaten Sukabumi, Kamis (30/11)
Kegiatan yang diinisiasi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) ini dalam rangka penumbuhan pelaku industri atau wirausaha baru (WUB) khususnya di kalangan pesantren
Hadir dalam momen ini Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kemenperin Reni Yanita, Pimpinan Ponpes Darussyifa Al-Fithroh Yaspida Sukabumi, K.H E. Supriatna Mubarok dan Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman.
Baca Juga:Pemkab Sukabumi Kembali Laksanakan Coaching Clinic Program PPSPDPRD Gelar Paripurna dengan Tiga Agenda Pembahasan
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka, Reni Yanita, mengatakan, sejak tahun 2012 hingga tahun 2035, Indonesia diperkirakan memasuki masa bonus demografi dengan periode puncak antara tahun 2020-2030.
“Jumlah penduduk usia produktif yang besar menyediakan sumber tenaga kerja, pelaku usaha, dan konsumen potensial yang sangat berperan dalam percepatan pembangunan”.
“Bonus demografi harus dikelola dengan baik, sehingga untuk mengurangi kesenjangan kompetensi yang dimiliki oleh calon tenaga kerja dengan kebutuhan industri. Kementerian Perindustrian memiliki program pendidikan vokasi dan diklat 3 in 1 yang dapat diakses oleh para angkatan kerja, dimana kurikulum yang diberikan pada kedua program tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan industri,” lanjutnya.
Kusmana Hartadji mengatakan, pihaknya menyambut baik program Kemenperin terkait Santripreneur. Harapannya program ini bisa berjalan di Kota Sukabumi. (IST/ndi)