SUKABUMI EKSPRES – Kawasan Desa Cimangkok Kecamatan Sukalarang Kabupaten Sukabumi rawan banjir. Setiap turun hujan dengan intensitas tinggi, wilayah tersebut kerap diterjang banjir akibat luapan saluran air.
Seperti terjadi pada Kamis (4/1), sejumlah lokasi di wilayah itu terendam banjir. Termasuk ruas jalan nasional penghubung Kabupaten Cianjur dengan Kabupaten Sukabumi.
Pemerintah daerah setempat pun merespon cepat kejadian tersebut. Pada Jumat (5/1), Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman meninjau sejumlah lokasi terdampak banjir sebagai tindak lanjut laporan masyarakat.
Baca Juga:Harga Cabai Keriting Naik di Awal PekanKerugian Bencana Lebih dari Rp9 Miliar
Ade mengamati langsung sumber-sumber penyebab terjadinya banjir. Didampingi unsur Forkopimcam setempat, Ade mengaku segera membahas hasil peninjauan dengan dinas teknis melalui rapat koordinasi.
“Sudah kami petakan langkah-langkah yang akan diambil pemerintah daerah mengatasi masalah banjir di Desa Cimangkok,” kata Ade di sela peninjauan, Jumat (5/1).
Selain akan koordinasi dengan dinas-dinas teknis di lingkungan Pemkab Sukabumi, kata Ade, perlu dilakukan hal serupa dengan pemerintah pusat, terutama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Pasalnya, lanjut Ade, akses penghubung Kabupaten Cianjur dengan Kabupaten Sukabumi yang kerap terendam banjir berstatus ruas jalan nasional.
“Ruas jalan ini bukan kewenangan kami. Insya Allah nanti akan kami koordinasikan dengan pemerintah pusat melalui Kementerian PU-Pera sebagai pengelola jalan nasional,” tegasnya.
Secara umum, Pemkab Sukabumi kembali mengimbau masyarakat selalu waspada dengan potensi kerawanan bencana hidrometeorologi akhir-akhir ini. Pasalnya, intensitas curah hujan sudah kembali terpantau meningkat dengan kondisi cukup ekstrem.
“Selalu waspada dengan dampak potensi yang ditimbulkan akibat curah hujan tinggi. Misalnya banjir, tanah longsor, maupun pergerakan tanah,” ujarnya.
Baca Juga:KPU Kebut Sorlip Surat SuaraPrioritaskan Pembangunan TPT dan Drainase
Salah satu hal yang disoroti Ade soal budaya membuang sampah sembarangan. Masyarakat diimbau tak membiasakan membuang sampah, apalagi ke aliran-aliran sungai.
“Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat itu perlu. Saya meminta kepada perangkat daerah teknis bisa menambah tempat sampah dan menyosialisasikan kembali kesadaran membuang sampah kepada masyarakat,” pungkasnya. (ist)