SUKABUMI EKSPRES – Penjabat Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji menghadiri video conference rapat koordinasi bertema langkah konkret pengendalian inflasi daerah yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Video conference digelar di Bagian Tata Pemerintahan Setda Kota Sukabumi, Senin (15/1).
Pada kesempatan tersebut Kusmana didampingi Sekda Dida Sembada serta sejumlah kepala OPD dan Forkopimda.
Pemkot Sukabumi memiliki strategi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menangani inflasi. Misalnya keterjangkauan harga serta mendorong efektivitas pemanfaatan APBD melalui percepatan realisasi belanja. Selain itu, dilakukan stimulus ekonomi berupa bansos penyediaan Rastrada serta penyedian paket senbako untuk masyarakat.
Baca Juga:Tes Urine Deteksi Penyalahgunaan NarkobaDisnaker Apresiasi Aktifnya Kembali MPP
“Kemudian kami juga melaksanakan operasi pasar di 7 kecamatan, bazar murah, dan gelar pangan murah,” ujar Kusmana.
Strategi lainnya yakni memastikan ketersediaan pasokan, salah satunya cadangan beras yang terus dijaga. Kemudian indeks pertanaman (IP) 400 padi sawah dengan sistem 4 kali tanam dalam setahun.
“Ada juga penyaluran cadangan pangan pemerintah (CPP), memanfaatkan lahan pekarangan atau urban farming untuk ketahanan pangan. Lalu ada pengembangan pangan lokal spesifik lokasi. Salah satunya dengan tanaman sorgum sebagai alternatif pangan pokok di Kota Sukabumi serta gerakan tanam cabai dan bawang,” terangnya.
Upaya lainnya memastikan kelancaran distribusi berjalan lancar. Misalnya distribusi MinyaKita dan beras SPHP kepada pedagang pengecer.
Berikutnya mendorong kerja sama antardaerah dalam rangka menjaga pasokan komoditas pangan di daerah khususnya dengan daerah produsen. Serta membangun dan memperluas akses pasar petani dan mengefisienkan rantai distribusi revitalisasi pasar tradisonal.
Kusmana menuturkan, inflasi pada 2024 diperkirakan melandai. Namun masih terdapat sejumlah tantangan di antaranya kenaikan tarif cukai tembakau 10 persen serta kenaikan harga komoditas pangan yang diprediksi masih terjadi.
“Saya menekankan kepada pihat terkait untuk melakukan gerakan tanam, pendistribusian bantuan kepada keluarga penerima manfaat agar tepat sasaran, kampanyekan tidak boros pangan, lakukan rekonsiliasi data, melakukan gerakan stabilisasi pasokan dan bahan pangan, serta gerakan pangan lokal,” pungkasnya. (rls)