SUKABUMI EKSPRES — Profesor Didin Saripudin, Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), memberikan penilaian positif terhadap program pasangan Anies-Muhaimin (AMIN) dalam meningkatkan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan.
Menurutnya, visi, misi, dan program AMIN sudah bagus dan lengkap, dengan fokus pada peningkatan kesejahteraan, kualitas, dan profesionalisme guru.
“Visi, misi, dan program AMIN untuk peningkatan kesejahteraan dan kualitas guru sudah bagus dan lengkap. Di satu sisi mendorong kesejahteraan, di sisi lainnya intervensi untuk menaikkan kualitas guru dan calon guru,” katanya dalam diskusi publik di Sekretariat Koalisi Perubahan, Jakarta, Selasa, (16/1/2024).
Baca Juga:Soal Isu Pemakzulan Jokowi, Nusron Wahid Percaya Mahfud MD Tak TerlibatMaruarar Sirait Ikuti Langkah Jokowi, Begini Tanggapan Istana
Meskipun peningkatan kesejahteraan diharapkan akan berdampak positif pada kualitas guru, Profesor Didin menekankan perlunya program konkret untuk meningkatkan kualitas guru dan tenaga pendidik.
Kholid Harras, seorang pengamat pendidikan, menyampaikan bahwa jumlah guru di Indonesia mencapai 3,36 juta, dengan mayoritas terdiri dari pegawai negeri sipil (PNS) dan non-PNS.
Namun, masih banyak guru, terutama non-PNS seperti guru honorer, yang belum tercatat dan menghadapi nasib yang tidak jelas, termasuk gaji rendah. Hal ini menjadi tantangan yang perlu diatasi.
Dewan Pertimbangan Timnas AMIN, Profesor Awalil Rizky, menegaskan komitmen kuat pasangan calon nomor satu tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan melalui program-program konkret.
Salah satu program yang disebutkan adalah mempercepat kenaikan status guru honorer menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
 “Mlaku Bareng Anies dan Muhaimin” di Sidoarjo. Jutaan massa memadatinya.
Dewan Pakar Timnas AMIN, Fahrus Zaman Fadhly, menyoroti bahwa kesejahteraan guru di Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan standar global.
Pasangan AMIN berkomitmen untuk mengikuti langkah negara-negara maju dalam memberikan prioritas tinggi pada kesejahteraan guru.
Baca Juga:Survei IPS : 70,2 Persen Publik Ingin Pilpres Satu PutaranNikmati Keindahan Pantai Cikembang, Nuansa Baru Bagi Para Wisatawan
Mereka yakin bahwa dengan meningkatkan kesejahteraan guru, motivasi, dan kinerja guru akan meningkat, sehingga dapat mengangkat standar pendidikan di Indonesia. (ant)