SUKABUMI EKSPRES – Kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Kota Sukabumi relatif masih cukup tinggi. Sepanjang 2023, terdapat 73.744 orang warga di wilayah itu yang mengidap ISPA.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Sukabumi, Wita Darmawanti, menyebut meskipun jumlah kasusnya terbilang cukup tinggi, tidak ada warga yang meninggal dunia.
Dari 73.744 orang itu, pada Januari terdapat 6.311 kasus, Februari 5.153 kasus, Maret 6.667 kasus, April 5.324 kasus, Mei 6.918 kasus, Juni 4.691 kasus, Juli 5.153 kasus, Agustus 8.660 kasus, September 7.840 kasus, Oktober 6.682 kasus, November 5.044 kasus, dan Desember 5.301 kasus.
Baca Juga:Kaesang Buka Suara Usai Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di PemiluRakyat Pro Gibran Milenial Klaim JK Berpotensi Berubah Haluan Dukungan
Kondisi saat ini, kata Wita, cukup memungkinkan orang terkena ISPA. Pasalnya, anomali cuaca yang cukup ekstrem bisa menyebabkan stamina tubuh cepat turun drastis.
“Dampaknya berpotensi menyebabkan imunitas tubuh menurun dan masyarakat rentan terkena penyakit,” ucapnya.
Gejala ISPA di antaranya batuk, tenggorokan sakit, dan badan pegal.
“Jika mengalami gejala tersebut, disarankan segera berobat ke puskesmas untuk mendapatkan penanganan medis,” paparnya.
Dia pun mengimbau warga Kota Sukabumi selalu menjaga protokol kesehatan dengan menggunakan masker saat berkegiatan di luar ruangan.
“Pencegahan terhadap penyakit seperti ini harus dilakukan dengan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat. Tetap jaga prokes (memakai masker). Upaya lainnya istirahat dengan waktu yang cukup, dan berolahraga secara teratur,” pungkasnya. (ist)