SUKABUMI EKSPRES– Sejumlah harga pangan di Kota Sukabumi terpantau naik. Penaikan harga salah satu faktor pemicunya pasokan yang berkurang.
Di antara komoditas pangan yang harganya terpantau naik yakni telur ayam yang semula Rp27 ribu menjadi Rp28 ribu per kg, cabai merah besar lokal yang sebelumnya Rp95 ribu menjadi Rp100 ribu, serta kemiri dari Rp48 ribu menjadi Rp50 ribu per kg.
Kepala seksi Perdagangan Dalam Negeri Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi, M Rifki, mengatakan pekan ini beberapa harga bahan pokok penting (bapokting) terpantau naik.
Baca Juga:Lima Ormas di Kota Sukabumi Siap Pilih Paslon 03 Ganjar-MahfudOleh-oleh Khas Nusantara Kini Ada di Vending Machine Terminal 3 Soetta
“Hasil pemantauan kami di Pasar Pelita dan Tipar Gede, memang harga telur ayam negeri dan sebagian cabai naik,” ujar Rifki kepada wartawan, kemarin (9/2).
Naiknya harga beberapa bapokting lantaran pasokannya berkurang sedangkan permintaan tetap. Seperti, telur ayam negeri, di tingkat peternak belum memasuki masa panen sehingga ketersediaanya berkurang.
Sedangkan untuk beras harganya masih tergolong tinggi. Seperti beras Ciherang Cianjur I Rp14.900 per kg, beras Ciherang Cianjur II Rp14.800 per kg, beras Ciherang Sukabumi Rp14.800 per kg, beras premium I Rp15 ribu per kg, beras medium lokal terendah Rp13.500 per kg, dan beras medium Bulog Rp10.900 per kg.
Sementara untuk bapokting lainnya masih tergolong stabil. Di antaranya minyak goreng curah saat ini di kisaran RpRp16.500 per kg, minyak goreng dalam kemasan di pasar modern dijual Rp40.900 per 2 liter dan di pasar tradisional Rp17 ribu-Rp19 ribu per liter, terigu kisaran Rp11 ribu per kg, garam halus 250gr Rp1.500 per bungkus, garam gandu Rp500 per biji, daging sapi Rp130 ribu per kg, bawang putih Rp35 ribu per kg, gula pasir Rp16.500 per kg, dan bawang merah jawa Rp28 ribu per kg. “Pengawasan serta pemantauan terhadap bahan pokok terus dilakukan,” pungkasnya. (ist)