“Saya akan membuat surat edaran ke setiap perangkat daerah agar batik khas Sukabumi ini digunakan oleh para ASN. Juga digunakan oleh para siswa, namun tak memberatkan mereka,” pungkasnya.
Sementara Ketua Dekranasda Kota Sukabumi, Diana Rahesti, mengungkapkan rasa bangga terhadap seluruh peserta lomba. Ia berharap desain-desain batik yang dihasilkan dapat menjadi identitas dan kebanggaan Kota Sukabumi.
“Hal terpenting dari kegiatan ini, para finalis yang sudah masuk ke dalam 10 besar ini telah menjadi juara. Semoga melalui lomba ini, kita bisa menjawab aspirasi warga Kota Sukabumi yang mengharapkan adanya batik khas Kota Sukabumi untuk menjadi identitas kota ini,” pungkasnya.
Baca Juga:Di Sukabumi Youth Planner Conference, Kang Fahmi Dorong Pemuda Terlibat Perencanaan PembangunanAnggota Koramil 2210/Pabuaran Kawal Kotak Suara
Diana Rahesti juga memastikan bahwa desain batik khas Kota Sukabumi ini akan diproduksi dalam bentuk kain batik dan didaftarkan hak kekayaan intelektual (HAKI) untuk melindungi karya para desainer.
Hasil Penilaian Desain Batik “Reugreug” Karya Talitha Juarai Lomba Desain Batik Dekranasda Kota Sukabumi. Desain ini memukau para juri dan keluar sebagai juara pertama. Motif batiknya unik dan sarat makna mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi Kota Sukabumi.
Karya lainnya milik M. Ivansyah Ramdani dengan desain “Batik Tirta Sari” dan Kresna Yudha Utama dengan desain “Mojen (Mochi dan Wijen)” yang memadukan ikon kuliner mochi dan wijen khas Kota Sukabumi, masing-masing meraih juara kedua dan ketiga.
Bintang Rexsa dengan desain “Cikahuripan”, Wildan Abdullah dengan desain “Balai Kota Sukabumi”, dan Natania Dafina dengan desain “Ambara” berhasil mendapatkan predikat juara harapan. (rls)