SUKABUMI EKSPRES– Bupati Sukabumi Marwan Hamami, membuka workshop implementasi jalur laluan Ikan atau Fishway di Bale Pangripta Bapelitbangda Kabupaten Sukabumi, Selasa (27/02).
Workshop ini dilakukan guna menjamin ketersediaan ikan air tawar agar terus berkembang biak.
Sebagaimana diketahui, Pemkab Sukabumi telah menjalin kerjasama dengan FAO dan KKP untuk melaksanakan program IFish sejak tahun 2018 silam.
Baca Juga:Pemkab Dukung Target Nasional Turunkan Angka Stunting 14 PersenDP2KBP3A Kota Sukabumi Dorong Raperda Pengarusutamaan Gender
Bupati Marwan menyatakan, bahwa workshop tersebut merupakan salah satu komitmen Pemkab Sukabumi untuk menjadikan sidat sebagai ikon Kabupaten Sukabumi.
“Jadi dengan workshop ini diharapkan akan mendapatkan solusi bagaimana melakukan perubahan untuk mengembangkan sidat di Kabupaten Sukabumi,” ujarnya.
Marwan menjelaskan, perairan teluk Palabuhanratu merupakan salah satu perairan strategis jalur ruaya atau jalur laluan (fishway) benih sidat di selatan Jawa.
Maka dari itu Marwan menegaskan agar stakeholder bisa berkolaborasi untuk bersama-sama menjaga akan kelestariannya.
“Instansi pemerintah maupun swasta harus bisa memberikan edukasi kepada masyarakat betapa pentingnya menjaga kelestarian sidat untuk masa depan, terutama masyarakat sekitar perairan tonjong cimandiri,” imbuhnya.
Marwan menilai dengan upaya yang dilakukannya itu dapat menjaga sidat dari ancaman kepunahan. Ia berharap, dengan workshop ini dapat memunculkan ide dan gagasan agar sidat di Kabupaten Sukabumi tidak hanya sekadar pembibitan maupun pembesaran, tetapi dapat dijadikan sebagai olahan yang digemari masyarakat lokal maupun luar.
“Saya ingin beberapa wilayah di Kabupaten Sukabumi ini memiliki kampung khusus untuk pengolahan ikan, sehingga masing-masing kampung ini memiliki ikon tersendiri,” pungkasnya.
Baca Juga:Rumah Rusak Terdampak GempaWarga Diimbau Kenali Gejala Potensi Bencana
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi, Nunung Nurhayati menjelaskan, ikan sidat merupakan komoditas unggulan yang dapat memberikan nilai ekonomi cukup tinggi.
Berdasarkan Perda No 1 tahun 2023 tentang pengolahan perikanan sebagai landasan hukum pengelolaan ekosistem perairan darat dan sumberdaya ikan yang ada.
Semua multi sektor menyepakati komitmen untuk dapat melaksanakan amanah perda tersebut.
“Kami berharap kedepan lebih banyak lagi pihak swasta yang ikut bergabung dan berperan aktif dalam upaya pelestarian ikan dan sungai di Kabupaten Sukabumi,” pintanya.
Ia menuturkan, sejumlah langkah telah dilakukan dalam upaya pelestarian sidat, misalnya seperti permentasi pengelolaan perikanan sidat berkelanjutan, hingga peningkatan kapasitas sumber daya melalui pelatihan oleh KKP.