SUKABUMI EKSPRES– Pemerintah Kota Sukabumi menargetkan bisa mewujudkan agenda transformasi sistem kesehatan.
Setidaknya ada enam hal yang harus diimplementasikan yakni transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, dan teknologi kesehatan.
“Agenda transformasi sistem kesehatan ini merupakan salah satu penopang transformasi sosial yang tercantum dalam RPJPN 2025-2045,” kata Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada saat membuka kegiatan Forum Perangkat Daerah di salah satu hotel berbintang di Jalan Siliwangi, Senin (4/3).
Baca Juga:Rumah Ketua PPK Cibeureum DiterorSuara PSI Melejit Sampai Tiga Persen
Transformasi sistem kesehatan Indonesia bertujuan mewujudkan arah kebijakan RPJPN 2025 yaitu kesehatan untuk semua.
“Dalam FPD kali ini masukan saran dalam pembangunan kesehatan diperlukan guna mewujudkan transformasi sistem kesehatan,” terangnya.
Pada kegiatan FPD, kata Dida, ada empat hal yang menjadi perhatian untuk mewujudkan transformasi sistem kesehatan yakni penurunan angka kematian ibu, penurunan prevalensi balita stunting, kasus TB, dan Universal Healthy Coverage (UHC).
Penurunan angka kematian ibu sesuai target RPJPN pada tahun 2025 berada di angka 115 per 100.000 kelahiran hidup dan pada 2045 harus 15 per 100.000 kelahiran hidup.
Sedangkan prevalensi balita stunting pada tahun 2045 harus dicapai pada angka 546.
Kasus TB pada 2045 harus berada pada angka 74 per 100.00 penduduk. Sedangkan Universal Health Coverage harus mencapai 99,50% masyarakat yang sudah terjamin Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“Alhamdulillah, UHC di Kota Sukabumi sudah di atas 98,76%. Ini artinya, hampir semua warga Kota Sukabumi sudah terjamin kepesertaan JKN. Tapi tetap harus ditingkatkan aktivtasi kepesertaannya dengan dorongan semua pihak,” pungkasnya. (ist)