SUKABUMI EKSPRES– Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) dimaknai Pemkot Sukabumi sebagai momentum mengelola sampah secara berkelanjutan.
Artinya, sampah harus bisa menjadi bahan baku yang bernilai ekonomis.
“HPSN ini menjadi momentum dalam pengelolaan sampah secara berkelanjutan. Momen ini harus menjadi babak baru dalam pengelolaan sampah. Sampah harus menjadi bahan baku dan bernilai ekonomis,” ujar Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji di sela peringatan HPSN 2024 di Lapang Apel Sekretariat Daerah Kota Sukabumi, Jumat (1/5).
Kusmana menjelaskan, volume sampah di Kota Sukabumi setiap hari mencapai 184,41 ton. Perbandingan antara sampah organik dan anorganik sebesar 6:4. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk memilah sampah terlebih dahulu sehingga yang masuk ke TPA Cikundul adalah residu.
Baca Juga:Ketar-ketir Hadapi Soal SampahGarap Film Berjudul 'Toga untuk Emak'
“Apalagi sampah styrofoam, membutuhkan waktu sekitar 500 tahun hingga 1 juta tahun untuk dapat terurai oleh tanah. Namun, styrofoam tersebut tidak sepenuhnya terurai, melainkan berubah menjadi mikroplastik yang dapat mencemari lingkungan. HPSN ini menjadi usaha bersama dalam pengelolaan sampah dalam melindungi lingkungan hidup,” imbuhnya.
Kusmana juga mengajak masyarakatu ntuk menghindari penggunaan kantong plastik berlebihan dan beralih ke kantong yang mudah terurai.
“Sampah menjadi masalah utama di hampir setiap wilayah perkotaan. Mari jadikan sampah sebagai bahan baku daur ulang. Awali dari lingkungan terkecil, keluarga, sekolah, dan masyarakat,” ajaknya.
Acara dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada para pemenang lomba dan penyerahan tempat sampah secara simbolis.
Juara 1 lomba diraih oleh Sukabumi Cling, Juara 2 diraih oleh Gerakan Teman Team 2, dan Juara 3 diraih oleh Gerakan Teman Team 1. Masing-masing menerima piagam penghargaan dan uang pembinaan. (ist)