Bupati Sukabumi Tanggapi Soal Aksi Demontrasi Warga Jampang Tengah

Bupati Sukabumi, Marwan Hamami (Foto : Dokumentasi Humas Pemkab Sukabumi)
Bupati Sukabumi, Marwan Hamami (Foto : Dokumentasi Humas Pemkab Sukabumi)
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES – Bupati Sukabumi Marwan Hamami tanggi aksi demontrasi yang dilakukan ratusan warga Jampang Tengah yang sempat memblokade ruas jalan Cigombong -Cimerang, Selasa, (5/3) kemarin akibat tidak kunjung mendapat perbaikan.

Menurut Marwan, kondisi jalan rusak tersebut sebenarnya sudah masuk dalam program perbaikan yang akan dilaksanakan pada tahun 2024 ini, namun informasi karena tidak adanya penyambung, masyarakat akhirnya melakukan aksi demontrasi tersebut.

“Kemarin di Jampangtengah ramai demo semuanya, padahal sudah dikasih tau bahwa program ini di tahun 2024 masuk, tapi gak tahu itu siapa sehingga mereka harus demo,” ujar Marwan, Rabu, (6/3).

Baca Juga:TMMD Relevan dengan RPJMD Kabupaten SukabumiKodim Bikin Kinclong Pantai Berpredikat Terkotor

“Buat saya sih kadang kadang hal seperti ini kasihan jadi gibah, jadi nambah dosa buat mereka. Padahal kalau kita mencermati status jalan itu bisa ditingkatkan dari desa menjadi kabupaten supaya bisa, kalau dibebankan ke desa berat makanya ditarik,” imbuhnya.

Namun demikian, kata Marwan ketika beban itu masuk ke kabupaten perlu penyesuaian, diperkirakan 2 sampai 3 tahun untuk masuk program, sehingga alasan 15 tahun jalan dengan status kabupaten tersebut belum diperbaiki tidak mungkin.

“Tak mungkin 15 tahun jalan kaya gitu, nah kemarin sebelum covid itu sudah terencana masuk tahap ke 2 dari program, tapi karena covid 3 tahun terbengkalai dari posisi anggaran,” jelasnya.

“Karena prioritas anggaran waktu itu yang bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan percepatan wilayah, nah itu komunikasi ini harusnya disampaikan, jadi ketika demo ataupun menyampaikan pemikiran kalau mereka punya data kan lebih bagus,” ucapnya.

Lebih lanjut Marwan, pemerintah daerah tidak keberatan jika masyarakat melakukan riset namun harus melihat dan mengetahui mekanisme serta keberadaan anggaran.

“Karena mau didemo atau di gimanakan kalau uang nya gak ada mau gimana, apalagi nuntut, tahun ini sudah ada anggarannya, tapi mereka minta sekarang harus sudah eksekusi, kan duit pemerintah mah hese, gambarannya seperti itu,” bebernya.

Untuk itu Marwan meminta kepada semua pihak terkait untuk bersama sama memberikan informasi secara baik sehingga tidak terjadi kesalahan pemahaman antara masyarakat dengan pemerintah.

0 Komentar