SUKABUMI EKSPRES – Sebanyak 17.707 orang warga Kota Sukabumi mengalami infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Jumlah tersebut terjadi sepanjang Januari-Maret tahun ini.
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, Wita Darmawanti, mengatakan dari 17.707 kasus itu, sebanyak 6.804 kasus terjadi pada Januari, 6.020 kasus pada Februari, dan 4.883 kasus Maret.
“Alhamdulillah jika melihat dari data yang ada tidak ada korban jiwa akibat ISPA,” ujar Wita kepada wartawan, Rabu (24/4).
Baca Juga:Gunakan Mobil Listrik, Dirut PLN Jajal SPKLU di Rest Area 628B SaradanManfaatkan Teknologi dan Inovasi Kurangi Risiko Bencana
Pada kondisi cuaca dapat berubah secara tiba-tiba dari panas menjadi hujan tersebut dapat menyebabkan tubuh harus beradaptasi cukup keras.
“Dampaknya berpotensi menyebabkan imunitas tubuh menurun dan masyarakat rentan terkena penyakit,” ungkapnya.
Menurutnya, gejala ISPA yang dialami warga biasanya batuk-batuk, tenggorokan sakit, dan badan pegal-pegal.
“Jika mengalami gejala tersebut, warga disarankan segera berobat ke puskesmas untuk mendapatkan penanganan medis,” tuturnya.
Wita mengimbau warga Kota Sukabumi untuk menjaga protokol kesehatan dengan menggunakan masker saat berkegiatan di luar ruangan.
“Pencegahan terhadap penyakit seperti ini harus dilakukan dengan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat. Tetap jaga prokes (memakai masker). Upaya lainnya istirahat dengan waktu yang cukup, dan berolahraga secara teratur,” pungkasnya. (mg4)