Pasien DBD Didominasi Usia 15-44 Tahun

IST
Wita Darmawanti Kabid P2P Dinkes Kota Sukabumi
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES – Kasus pejangkitan demam berdarah dengue (DBD) di Kota Sukabumi paling banyak menyerang masyarakat dengan rentang usia 15-44 tahun. Selama triwulan pertama atau periode Januari-Maret, terdapat 178 orang masyarakat usia 15-44 tahun yang terjangkit DBD. 

Berdasarkan data Dinas Kesehatan setempat, selama triwulan pertama tahun ini dilaporkan terjadi 435 kasus DBD. Penderitanya sebanyak 178 orang berusia 15-44 tahun, rentang usia 5-14 tahun sebanyak 132 orang, di atas 45 tahun sebanyak 83 orang, rentang usia 5-14 tahun sebanyak 38 orang, dan kurang dari 1 tahun sebanyak 7 orang.

“Meskipun jumlah kasusnya melonjak signifikan, alhamdulillah sampai saat ini angka kematian masih nihil. Tidak ada yang meninggal dunia,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Wita Darmawanti, belum lama ini.

Baca Juga:Ratusan Calon PPK Jalani Seleksi CATGerindra: Jokowi Justru Mendorong Pertemuan Megawati-Prabowo

Berbeda dengan tahun lalu, kata Wita, dengan jumlah sebanyak 408 kasus DBD, terdapat dua orang yang meninggal dunia. Wita menyebutkan kasus DBD selama Januari-Maret tahun ini jumlahnya melampaui tahun lalu.

Setidaknya ada lima wilayah yang paling tinggi jumlah kasusnya. Kelima wilayah itu yakni Kelurahan Nanggeleng di Kecamatan Citamiang, Kelurahan Cisarua dan Subangjaya di Kecamatan Cikole, Kelurahan Baros di Kecamatan Baros, dan Kelurahan Benteng di Kecamatan Warudoyong.

Wita menegaskan Dinkes sudah melakukan berbagai langkah mengendalikan penyebaran kasus DBD. Di antaranya memperkuat koordinasi dan kolaborasi lintas sektor hingga ke tingkat kelurahan.

“Langkah penting lainnya meningkatkan kesadaran serta peran masyarakat melaksanakan gerakan pemberantasan sarang nyamuk,” imbuhnya.

Selain itu, lanjut Wita, diupayakan juga gerakan di satu rumah terdapat satu juru pemantau jentik nyamuk. Upaya itu dinilai akan efektif mencegah terjadinya perkembangbiakan jentik nyamuk. “Termasuk menggencarkan edukasi dan promosi kesehatan kepada masyarakat melalui semua puskesmas,” pungkasnya. (ist)

0 Komentar